Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asops dan Asintel Panglima TNI Resmi Berganti, Berikut Nama-namanya

Kompas.com - 21/11/2023, 14:13 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asisten Operasi (Asops) dan Asisten Intelijen (Asisten) Panglima TNI resmi berganti setelah dilaksanakan serah terima jabatan (sertijab), Senin (20/11/2023).

Sertijab dipimpin oleh Panglima TNI Laksamana Yudo Margono di ruang hening Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (20/11/2023).

Jabatan Asops Panglima TNI diserahterimakan dari Mayor Jenderal (Mayjen) Muhammad Nur Rahmad kepada Laksamana Muda (Laksda) Rachmad Jayadi yang sebelumnya menjabat Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) III.

Baca juga: Sampaikan Exit Briefing Panglima TNI, Yudo Margono Beri Pesan Khusus kepada Jenderal Agus

Sementara itu, jabatan Asintel Panglima TNI diserahterimakan dari Mayjen Sonny Aprianto kepada Mayjen Djaka Budi Utama yang sebelumnya menjabat Perwira Staf Ahli Tingkat III Bidang Sosbudkum HAM dan Narkoba Panglima TNI.

“Pelaksanaan sertijab ini berdasarkan Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1286/XI/2023 tanggal 9 November 2023. Keputusan itu berisi tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI,” tulis siaran pers Pusat Penerangan (Puspen) TNI, Selasa (21/11/2023).

Serah terima jabatan ditandai dengan pengambilan sumpah jabatan oleh Panglima Yudo, dilanjutkan dengan penandatanganan pakta integritas yang disaksikan oleh Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI Marsekal Muda (Marsda) R Agung Handoko dan Kepala Badan Pembinaan Hukum (Kababinkum) TNI Laksda Kresno Buntoro.

Baca juga: DPR Sahkan Jenderal Agus Subiyanto Jadi Panglima TNI

Adapun Muhammad Nur Rahmad akan memasuki masa pensiun.

Sementara itu, Sonny Aprianto bakal menjabat sebagai Koordinator Staf Ahli (Koorsahli) Kepala Staf TNI AD.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com