KOMPAS.com – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mengharapkan Pemerintah Indonesia bisa melakukan langkah yang lebih progresif untuk menyelesaikan konflik berdarah antara Israel dengan Hamas di Palestina.
Hal ini dikumandangkan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P Said Abdullah. Dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (11/11/2023), Said mengharapkan Pemerintah Indonesia mengambil lima langkah progresif untuk menyelesaikan perang tersebut.
Pertama, Said meminta pemerintah untuk terus mengusahakan berjalannya resolusi gencatan senjata melalui Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB),
“Meskipun saat ini Indonesia tidak menjadi anggota DK PBB, namun Indonesia harus tetap berusaha keras melobi DK PBB,” kata Said.
Menurutnya, Indonesia bisa menempuh cara-cara ekstraordinasi untuk menekan DK PBB meloloskan resolusi konflik, seperti menggalang kekuatan kekuatan strategis di ASEAN dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI)
Kedua, Said meminta pemerintah untuk mendorong aliansi regional, seperti OKI, ASEAN maupun poros kekuatan baru dengan Rusia dan Tiongkok untuk menekan Israel.
Baca juga: Serangan Israel Tewaskan 25 Orang di Sekolah Gaza
“(Caranya dengan memberikan) sanksi ekonomi (kepada Israel), maupun penyiagaan pasukan pemeliharaan perdamaian secara langsung di perbatasan Israel dan Palestina,” kata Said.
Ketiga, Politisi PDI-P yang juga Ketua Banggar DPR-RI ini meminta Pemerintah Indonesia untuk menyiapkan usulan rencana kerja internasional, khususnya melalui badan-badan PBB.
“Hal ini diperlukan untuk rekonstruksi dan pembangunan di Palestina usai perang,” kata Said,
Keempat, Said mendorong Pemerintah Indonesia untuk menyiapkan peta jalan bersama melalui kekuatan regional, seperti OKI, ASEAN dan negara negara besar untuk mewujudkan kemerdekaan sepenuhnya atas negara Palestina.
Kelima, Said meminta Pemerintah Indonesia untuk mengusulkan peta jalan reformasi menyeluruh atas PBB.
“(Hal ini) agar badan dunia (PBB) ini bisa menjadi solusi menyeluruh atas krisis dunia yang diakibatkan oleh perang, bencana alam, kemerosotan ekonomi, dan sosial,” ujar Said
Untuk diketahui, tepat pada Sabtu (11/11/2023) konflik berdarah antara tentara Israel dengan berbagai pejuang kemerdekaan Palestina, mulai Hamas di jalur Gaza hingga Hisbulloh di selatan Lebanon sudah berlangsung selama sebulan.
Said Abudllah mengatakan, selama sebulan itu pula Israel telah menyerbu ke jalur Gaza, melakukan pengeboman secara membabi buta di kawasan Palestina.