Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Pak Ganjar-Mahfud Jadi Presiden, Mudah-mudahan Tanah Kampung Sawah Jadi Milik Kami..."

Kompas.com - 05/11/2023, 22:51 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perwakilan warga RW 011, Semper Timur, Kampung Sawah, Cilincing, Jakarta Utara mengadu ke Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD untuk membantu menyelesaikan persoalan sengketa lahan yang masih terjadi.

Sengketa lahan yang dimaksud adalah di tanah Kampung Sawah yang digunakan untuk pembangunan jalan Tol Cibitung-Cilincing. Tanah itu sudah diduduki sejak puluhan tahun lamanya oleh warga Kampung Sawah.

Kepada Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Komjen Pol (Purn) Gatot Eddy Pramono yang hadir di kesempatan itu, perwakilan RW 011 mengadu.

"Tol ini, Pak, sampai sekarang duitnya masih dikonsinyasi. Karena kami menduduki tanah Kampung Sawah ini dari tahun 80-an, Pak. Kalau kita mengadu ke PP Nomor 24 tahun 1997, tanah yang telah dimiliki dari 20 tahun menjadi hak milik penggarap atau yang menguasai," ucap Ketua RW 011 Semper Timur, Nahuwan, Minggu (5/11/2023) sore.

Baca juga: Ketika TPN Ganjar-Mahfud Bicara soal Suhu Politik di Pemukiman Padat Penduduk Cilincing...

Dia kemudian menjelaskan kondisi area tanah konsinyasi. Adapun konsinyasi merupakan sebuah istilah yang biasa digunakan untuk menyebut penitipan uang ganti rugi ke pengadilan.

Nahuwan lantas berharap Ganjar-Mahfud bisa menyelesaikan persoalan ini jika kelak terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI.

"Mudah-mudahan, kalau Pak Ganjar dan Pak Mahfud ini jadi presiden, mudah-mudahan tanah Kampung Sawah ini kami minta disahkan sebagai tanah milik kami," harap dia diiringi tepuk tangan warga Kampung Sawah.

Baca juga: TPN Ganjar-Mahfud Ancam Laporkan Pejabat dan ASN yang Tak Netral di Pilpres

Sementara, Gatot Eddy mengeklaim persoalan itu bisa diselesaikan ketika Ganjar-Mahfud menjadi pemimpin negara.

Apalagi, dia menyebut Mahfud MD yang menjadi cawapres Ganjar adalah sosok yang paham di bidang hukum.

"Bapak ibu sekalian, Pak Mahfud mengatakan beliau akan menyelesaikan permasalahan hukum. Kalau hukum itu selesai dengan baik, maka 60 persen persoalan negara ini akan selesai," ucap Gatot.

"Insyaallah permasalahan bapak-bapak dan ibu sekalian nanti akan menjadi perhatian dan kita catat. Kita Sampaikan kepada beliau nantinya," sambung eks Wakapolri itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com