JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata membantah pihaknya “adu lari” dengan Polda Metro Jaya terkait persoalan hukum yang menyangkut eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.
Untuk diketahui, Syahrul ditetapkan sebagai tersangka dugaan pemerasan dalam jabatan dan penerimaan gratifikasi serta tindak pidana pencucian (TPPU) di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan).
Baca juga: Ditahan KPK, Syahrul Yasin Limpo: Jangan Hakimi Saya Dulu
Di sisi lain, Polda Metro Jaya tengah mengusut dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK terhadap Syahrul.
“Kemudian (ada pertanyaan) KPK versus Polda adu cepat. Tadi sudah saya sampaikan, tidak ada perlombaan di sini,” ujar Alex dalam konferensi pers di Gedung Juang KPK, Jakarta Selatan, Jumat.
Alex mengatakan, masing-masing dari KPK maupun Polda Metro Jaya menjalankan proses hukum perkara yang menyangkut Syahrul secara independen.
Alex mengeklaim, KPK bahkan mendukung pengusutan dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK terhadap Syahrul yang sedang disidik Polda Metro Jaya.
Menurutnya, tidak terdapat hambatan apa pun bagi Polda Metro Jaya untuk meminta keterangan dari Syahrul yang saat ini menjadi tahanan KPK.
“Misalnya nanti Polda membutuhkan keterangan dari para tersangka ditahan KPK, tentu kami akan memfasilitasi,” tutur Alex.
Baca juga: IM 57+ Minta Kasus SYL dan Dugaan Pemerasan Pimpinan KPK Bisa Diselesaikan Bersama
Diketahui, pada hari ini, tim penyidik Polda Metro Jaya telah memeriksa ajudan Firli, Kevin Egananta atas kasus pemerasan.
Sementara itu, di hari yang sama, KPK menahan Syahrul atas dugaan kasus pemerasan dalam jabatan dan penerimaan gratifikasi serta tindak pidana pencucian (TPPU) di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan).
Sebelumnya diberitakan, Polda Metro Jaya telah menaikkan status kasus dugaan pemerasan pimpinan KPK terhadap Syahrul ke tahap penyidikan. Polisi telah memeriksa 11 orang saksi.
Hingga kini, Polda Metro Jaya belum mengungkap siapa sosok pimpinan KPK yang diduga memeras Syahrul Yasin Limpo.
Baca juga: Syahrul Yasin Limpo Pakai Rompi Oranye KPK, Tangan Diborgol
Namun, dalam menangani kasus pemerasan ini, Polda Metro Jaya menyelidiki pertemuan Firli Bahuri dan Syahrul Yasin Limpo di lapangan badminton yang fotonya beredar luas di internet.
Di sisi lain, Firli mengaku bertemu dengan Syahrul di lapangan badminton sebelum KPK memulai penyelidikan dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).
Firli mengaku bertemu Syahrul Yasin Limpo pada 2 Maret 2022 di tempat terbuka dan disaksikan banyak orang.