JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berkelakar mengenai guyonan yang mudah sekali dianggap serius oleh banyak pihak menjelang tahun politik.
Guyonan tersebut bahkan hingga diperdebatkan dan dianalisis oleh pengamat politik. Padahal, kata dia, santri memang identik dengan dua hal, yaitu kopi dan guyonan.
Yaqut sempat berguyon mengenai cara memilih pemimpin tak hanya berdasarkan wajah tampan dan mulut manis saat menghadiri doa bersama umat Buddha "Wahana Nagara Rahaja" di Solo, Jawa Tengah, Jumat (29/9/2023).
"Santri itu biasanya yang suka ngopi dan kalau ketemu ger-geran (lucu-lucuan). Sekarang orang mau guyon sedikit saja jadi berita viral, ke mana-mana jadi perdebatan dianalisa oleh analis politik. Luar biasa bangsa kita ini terlalu tegang sepertinya," kata Yaqut saat merilis logo dan tema Hari Santri di Kemenag, Jakarta Pusat, Jumat (6/10/2023).
Baca juga: Menag Bakal Bertemu Otoritas Arab Saudi Bahas Aktivitas Umrah Backpacker
Yaqut menyatakan, guyonan menjadi hal yang biasa di kalangan santri dan pesantren. Oleh karena itu, ia berharap candaan tersebut tidak dianggap serius menjelang tahun politik.
Pun berharap agar lebih banyak santri yang menjadi pemimpin sehingga ketegangan menyurut.
"Supaya enggak tegang-tegang amat, jadi lebih banyak candaannya. Dan canda-candaan itu enggak usahlah dianggap serius, wong namanya juga candaan, enggak usah juga dikait-kaitkan dengan apa yang sedang berkembang sekarang, karena itu berbeda sama sekali sebenarnya," tutur dia.
Lebih lanjut, Yaqut berharap agar para santri dapat menentukan langkah bijak di tahun-tahun politik. Sebab, para santri akan menentukan wajah bangsa menghadapi tahun politik.
"Saya memiliki definisi yang saya tidak akan merubah atau mencabutnya, karena saya meyakini definisi ini tidak keliru menurut saya," ujar dia.
Baca juga: Akan Dipanggil PKB, Menag Yaqut: Kalau Panggilan Resmi Saya Datang
Sebelumnya diberitakan, Menteri Agama Yaqut Cholil Thomas mengingatkan agar tidak salah memilih pemimpin.
Pihaknya mengatakan, memilih pemimpin harus melihat rekam jejaknya, tak boleh hanya berdasarkan wajah tampan dan tutur kata manis.
Hal ini diucapkan saat menghadiri acara doa bersama umat Buddha "Wahana Nagara Rahaja" di Hotel Alila, Solo, Jawa Tengah pada Jumat (29/9/2023
"Jangan karena bicaranya enak, mulutnya manis, mukanya ganteng itu dipilih. Jangan asal begitu, harus dilihat dulu track record-nya. Track record-nya bagus, syukur mukanya ganteng, syukur bicaranya manis, itu dipilih," kata Yaqut, dikutip dari tayangan Kompas TV (2/10/2023)
Kendati demikian, Yaqut tak menyebut secara khusus sosok yang dimaksud dalam pernyataannya itu.
Namun, pernyataannya ini membuat hubungan dia dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memanas.