Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Targetkan Angka Stunting Turun Jadi 17 Persen Tahun Ini

Kompas.com - 05/10/2023, 14:57 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengejar penurunan angka stunting sebesar 14 persen pada tahun 2024. Adapun pada 2022, angka stunting masih berada di level 21,6 persen dan ditargetkan turun menjadi 17,8 persen di akhir 2023.

Untuk mencapai target tersebut, pemerintah melalui Kementerian Sekretariat Negara melaksanakan rapat koordinasi teknis (Rakortek) di Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2023).

Baca juga: Angka Stunting di Flores Timur Turun 2,42 Persen dalam 6 Bulan Terakhir

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan, pesertanya adalah 12 provinsi dan 288 kabupaten/kota dengan angka stunting yang masih tinggi.

"Jadi tahun ini kita targetkan bisa turun paling tidak sekitar 17 persen. Ini masih kita tunggu hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia yang Insya Allah akan kita dapatkan sekitar November-Desember," kata Hasto dalam rapat koordinasi teknis penurunan stunting, Kamis.

Hasto meyakini, penurunan stunting menjadi 14 persen pada  2024 dan 17,8 persen pada 2023 mampu tercapai, mengingat angka penurunan dari tahun ke tahun meningkat.

Pada 2013-2019 misalnya, stunting menurun rata-rata 1,3 persen per tahun. Penurunan meninggi menjadi 1,65 persen pada tahun 2019-2021, meski saat itu terjadi Pandemi Covid-19.

"Kemudian terakhir dari 2021 ke 2022 turunnya 2,8 persen. Sedangkan waktu itu Perpres 72 Tahun 2021 belum dilaksanakan dengan konsekuen karena waktu itu baru kita menyempurnakan dengan strategi nasional, membentuk pilar-pilar, dan seterusnya," beber Hasto.

Baca juga: TJSL BTN Salurkan KPR Mikro hingga Bantuan untuk Pencegahan Stunting

Ia pun yakin, angka stunting pada tahun ini menurun signifikan karena implementasi Perpres Nomor 71 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting sudah masif.

Bahkan, kata Hasto, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy sudah mengadakan roadshow ke berbagai daerah untuk memotret fenomena stunting dan mencari solusi dengan mengedukasi masyarakat.

"Kami optimis kalau nanti bisa menyentuh 14 persen, 14 persen koma sekian pun kita sudah sangat merasa bersyukur," tutur Hasto.

Sebagai informasi, anggaran penurunan stunting pada 2023 mencapai Rp 30 triliun. Sebanyak Rp 20 triliun disalurkan melalui Program Keluarga Harapan (PKH) Kementerian Sosial.

Sekitar Rp 7 triliun disalurkan untuk pembayaran BPJS Kesehatan oleh Kementerian Kesehatan, dan sekitar Rp 1,2 triliun disalurkan ke Puskesmas.

Sisanya dibagi ke Kementerian/lembaga terkait untuk penurunan stunting pula. BKKBN misalnya, mendapat Rp 800 miliar untuk gaji tim pendamping keluarga dan satgas percepatan penurunan stunting di lapangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com