Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Siapkan Sejumlah Daerah Penyangga untuk Antisipasi Dampak El Nino

Kompas.com - 18/07/2023, 14:47 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, tidak semua daerah di Indonesia aman dari dampak el nino.

Oleh karena itu, Kementan sedang mempersiapkan enam provinsi yang akan menjadi penyangga utama dampak el nino dari sisi ketahanan pangan. Keenam daerah tersebut berada di Jawa dan luar Jawa.

Oleh karena itu, Kementan sudah mempersiapkan enam provinsi yang menjadi penyangga utama, ditambah empat lainnya menjadi daerah pendukung.

"Jadi daerahnya ada tiga di Jawa, kemudian Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Lampung, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan. Daerah-daerah yang kita berharap yang masih ada lahan gambutnya ada, harus jadi. Karena daerah situ masih daerah air," ujar Syahrul usai mengikuti rapat terbatas yang membahas antisipasi dampak el nino di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/7/2023).

Baca juga: Tingkatkan Standardisasi Produk Pertanian, Gubernur Riau Teken MoU dengan BSIP Kementan

Dalam rapat terbatas pada Selasa, Presiden Joko Widodo meminta pemerintah serius menghadapi puncak el nino yang diperkirakan terjadi pada Agustus hingga September 2023.

Presiden juga meminta adanya persiapan untuk menghadapi dampak seburuk apa pun dari el nino.

"Presiden mengumpulkan semua menteri dan menteri koordinator dalam mengantisipasi El Nino yang menurut BMKG kita puncaknya akan ada di Agustus-September," kata Syahrul.

"Perintah Presiden ini harus diseriusi. Kita tidak boleh bersoal. Khususnya dengan beras. Antisipasi (dampak) sejelek mungkin harus dipersiapkan," lanjutnya.

Baca juga: Antisipasi El Nino di Sumsel, Herman Deru Siapkan Langkah Khusus sesuai Imbauan Mentan

Oleh karena itu, Presiden meminta kepada Kementan agar memastikan daerah mana saja yang berstatus masih hijau atau kondisi airnya cukup. Tujuannya agar di daerah tersebut dilakukan penanaman padi dan tanaman pangan secara lebih optimal.

Kedua, untuk daerah kuning yang artinya daerah dengan kondisi air pas-pasan, juga harus ada intervensi khusus dari pemerintah. "Terutama untuk mengendalikan air irigasi, embung dan lain-lain dan kerja sama dengan daerah," tutur Syahrul.

Ketiga, untuk daerah merah, pemerintah akan mempersiapkan lumbung pangan khusus dan komoditas tanaman yang tahan kondisi sulit air.

Untuk mempersiapkan daerah penyangga tersebut, lanjut Syahrul, pemerintah pusat akan berbagi tugas dengan pemerintah provinsi dan kabupaten.

Rencananya, ada 500 ribu hektare lahan di enam provinsi yang akan dimaksimalkan penanamannya untuk menghadapi el nino.

"Ini kita akan mengambil langkah serempak pada Agustus , dan kita berharap kurang lebih 500 ribu hektare energi baru atau yang di engine dari kita menghadapi El Nino," tambah Syahrul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Profil Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta 'Reimburse' Biaya Renovasi Kamar, Mobil sampai Ultah Anak ke Kementan

Profil Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta "Reimburse" Biaya Renovasi Kamar, Mobil sampai Ultah Anak ke Kementan

Nasional
KPK Akan Undang Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta untuk Klarifikasi LHKPN

KPK Akan Undang Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta untuk Klarifikasi LHKPN

Nasional
Dian Andriani Ratna Dewi Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen di TNI AD

Dian Andriani Ratna Dewi Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen di TNI AD

Nasional
Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Nasional
Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Nasional
KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

Nasional
Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Nasional
Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Nasional
Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Nasional
Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Nasional
Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Nasional
Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Nasional
Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Nasional
Mengganggu Pemerintahan

Mengganggu Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com