Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KBRI Berhasil Lacak TKW Asal NTB yang Dipukuli Majikan di Libya

Kompas.com - 16/06/2023, 09:44 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tripoli berhasil melacak lokasi dan nomor kontak seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), berinisial SM yang diduga dipukuli majikannya di Libya.

Diketahui, SM mengaku awalnya dijanjikan bekerja di Turki. Namun pada kenyataannya, dia dipekerjakan di Libya.

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Judha Nugraha mengatakan, pelacakan dilakukan usai KBRI Tripoli menerima pengaduan dari TKW tersebut pada 14 Juni 2023. Ia diduga mengalami kekerasan fisik dari majikan.

"KBRI Tripoli segera menindaklanjuti laporan tersebut dengan melakukan pelacakan terhadap lokasi dan nomor kontak SM. Pada tanggal 15 Juni 2023, KBRI telah berhasil berkomunikasi langsung dengan SM," kata Judha kepada wartawan, Jumat (16/6/2023).

Baca juga: Calon TKW Indramayu Kena Tipu Rp 20 Juta, Dijanjikan Kerja di Arab Saudi dan Umrah Gratis

Judha menyampaikan, dari hasil komunikasi tersebut SM diketahui bertempat tinggal di Benghazi, sekitar 100 kilometer dari Tripoli.

SM sudah dipindahkan dari rumah majikan dan saat ini telah aman berada di kantor agensi.

Lebih lanjut, KBRI Tripoli tengah mengajukan izin kepada Kementerian Luar Negeri setempat untuk ke Benghazi bertemu dengan SM.

"Pertemuan dengan SM di Benghazi dijadwalkan dilakukan tanggal 18 Juni 2023 untuk memastikan terpenuhinya hak-hak yang bersangkutan dalam hukum Libya," beber Judha.

KBRI kata Judha, sebelumnya telah menghubungi pihak keluarga dan BP3MI NTB untuk menyampaikan langkah penanganan.

Sebagai informasi, sebuah video Tik Tok @hailotim yang memperlihatkan seorang TKW asal Lombok Timur menjadi viral. Dalam video, wanita tersebut mengaku kerap dipukuli oleh majikannya saat bekerja di Libya.

Baca juga: Bekerja di Arab Saudi, TKW Asal Majalengka Hilang Selama 18 Tahun

Tidak tahan, ia akhirnya meminta majikan untuk memulangkannya. Namun sang majikan mengaku sudah membayar mahal selama 3 tahun ke depan untuk memperkerjakannya.

Wanita yang diketahui berinisial SW itu pun telah mencoba kabur dan meminta agensi untuk menjemputnya di luar. Namun, agensi datang bersama majikan.

Sesampainya di rumah, kepala SW dihantam hingga 4 kali dan mendapat cambukan. Ia pun menunjukkan bekas cambukan di tubuhnya. Saat membuat video, SW menyampaikan sudah berada di kantor agensi, namun memintanya untuk tidak melaporkan kasus ke Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com