Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jimmy Jeniarto
Dosen

Dosen freelance pada mata kuliah Logika dan Etika

Misteri Magelang

Kompas.com - 17/02/2023, 05:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

VONIS telah dijatuhkan pada lima orang yang dianggap terlibat di dalam pembunuhan Yosua Hutabarat. Palu hakim telah diketokkan ke meja pengadilan.

Namun, misteri masih melayang-layang di ruang pengadilan: peristiwa Magelang.

Peristiwa Magelang merupakan peristiwa yang dianggap sebagai pemicu terjadinya pembunuhan di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Peristiwa Magelang masih belum terang bagi masyarakat umum. Hanya dugaan-dugaan dan imajinasi-imajinasi yang bertebaran.

Ada apa di Magelang? Ada beberapa variasi narasi yang muncul. Di sini hanya akan dilokalisir pada narasi yang berkaitan dengan sex, dan hanya menyangkut Putri Candrawati dan Yosua Hutabarat saja.

Pertama, Putri dilecehkan oleh Yosua, sebagaimana pengakuan Putri. Kedua, Putri dan Yosua berselingkuh, sebagaimana dituduhkan oleh Jaksa Penuntut Umum.

Ketiga, Yosua dilecehkan oleh Putri, sebagaimana asumsi tidak sedikit orang.

Putri dan Yosua merupakan dua orang yang terlibat pada peristiwa Magelang. Tidak ada orang lain, di luar dua orang tersebut, yang mengetahui peristiwa yang terjadi di Magelang.

Cerita tentang peristiwa Magelang bersumber dari keterangan satu orang, yakni Putri. Hanya saja, bagi orang lain, pengakuan Putri tidak ada pembandingnya.

Berbagai hal yang diungkapkan di persidangan tidak memberi alat-alat yang kuat untuk membuat suatu kesimpulan yang definitif tentang peristiwa di Magelang, semisal CCTV, konten WhatsApp, rekaman audio-video, saksi mata, atau alat-alat lainnya yang bersifat sulit terbantahkan.

Hingga hari ini, bagi masyarakat umum (bukan tiga hakim yang mengadili, perusahaan Meta, atau mungkin beberapa staf polisi atau intelijen negara), tidak ada alat-alat lain yang bisa digunakan untuk membantah ataupun membenarkan tiga narasi di atas.

Tentang kebenaran ataupun kesalahan di antara tiga narasi tersebut, tidak ada bukti-bukti yang bisa digunakan oleh masyarakat umum untuk menarik kesimpulan secara pasti. Bukti di sini berarti bukti yang tidak terbantahkan.

Jika kemudian dilakukan penarikan kesimpulan secara pasti, maka bisa terjadi argumentum ad ignorantiam fallacy. Kecacatan penalaran kategori induksi lemah. Baik itu yang membenarkan ataupun yang menyangkal salah satu dari tiga narasi.

Di pengadilan, di luar pengakuan Putri, tidak ada bukti yang membenarkan bahwa Putri adalah korban pelecehan sexual. Namun, siapa yang bisa memastikan bahwa Putri tidak mengalami pelecehan sexual?

Hanya karena tidak ada bukti yang dihadirkan di pengadilan bahwa Putri telah dilecehkan, maka bukan berarti bisa ditarik kesimpulan secara pasti bahwa Putri tidak dilecehkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com