Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karakteristik Masyarakat Majemuk Menurut Pierre L. Van Den Berghe

Kompas.com - 13/01/2023, 03:23 WIB
Issha Harruma

Penulis


KOMPAS.com – Masyarakat majemuk adalah keadaan masyarakat yang terdiri dari berbagai kepentingan dan kebudayaan yang berbeda-beda, yang melebur dan membentuk suatu kesatuan yang memiliki tujuan dan cita-cita yang sama.

Indonesia merupakan salah satu contoh negara dengan masyarakat yang majemuk.

Apa saja karakteristik dari masyarakat majemuk itu?

Baca juga: Faktor Penyebab Terjadinya Pluralitas dalam Masyarakat Indonesia

Karakteristik masyarakat majemuk

Pierre L. Van den Berghe menyebutkan, ada sejumlah ciri atau karakteristik dari masyarakat majemuk.

Karakteristik masyarakat majemuk menurut Pierre L. Van den Berghe, yakni:

  • Terjadinya segmentasi ke dalam beberapa bentuk kelompok yang mempunyai subkebudayaan yang berbeda;
  • Mempunyai struktur sosial yang terbagi ke dalam lembaga-lembaga yang sifatnya nonkomplementer;
  • Kurang mengembangkan konsensus di antara anggota masyarakat mengenai nilai-nilai yang bersifat dasar;
  • Relatif sering mengalami konflik antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya;
  • Integrasi sosial relatif tumbuh di atas paksaan dan rasa saling ketergantungan di dalam bidang ekonomi;
  • Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok yang lain.

Baca juga: 5 Faktor Keberagaman Bangsa Indonesia

Indonesia sebagai negara dengan masyarakat yang majemuk

Pada masyarakat yang majemuk, terdapat lebih dari satu kelompok di dalamnya, baik etnik maupun sosial, yang menganut subkebudayaan yang berbeda satu sama lain.

Meskipun masyarakat Indonesia telah terbentuk dengan sifat multietnik, agama, bahasa, dan lain-lain, namun, kemajemukan tetap bertahan di negara ini.

Perbedaan suku bangsa, agama, adat, dan kedaerahan menjadi ciri masyarakat Indonesia yang majemuk.

Masyarakat majemuk di Indonesia pun mempunyai keunikan, yakni tunduk pada kesepakatan bersama atau konsensus satu bangsa dan hidup berdampingan dengan damai.

Menurut Van den Berghe, ada dua faktor yang dapat mengintegrasikan masyarakat majemuk, yakni:

  • Adanya konsensus di antara sebagian besar anggota masyarakat pada nilai-nilai kemasyarakatan yang mendasar atau fundamental; dan
  • Adanya berbagai masyarakat dari beragam kesatuan sosial yang menyebabkan munculnya loyalitas ganda.

 

Referensi:

  • Hisyam, Ciek Julyati. 2020. Sistem Sosial Budaya Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
  • Maswita. 2021. Antropologi Budaya. Bogor: Guepedia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasto Curiga Ada 'Orderan' di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

Hasto Curiga Ada "Orderan" di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

Nasional
Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Nasional
Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Nasional
Prabowo Bentuk Gugus Sinkronisasi, Hasto Singgung Rekomendasi Tim Transisi Era Jokowi

Prabowo Bentuk Gugus Sinkronisasi, Hasto Singgung Rekomendasi Tim Transisi Era Jokowi

Nasional
Jokowi Kunker ke Kalimantan Timur Usai Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

Jokowi Kunker ke Kalimantan Timur Usai Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

Nasional
Gantikan Laksda Retiono, Brigjen Taufik Budi Resmi Jabat Komandan PMPP TNI

Gantikan Laksda Retiono, Brigjen Taufik Budi Resmi Jabat Komandan PMPP TNI

Nasional
PKB Ngotot Ingin Gus Yusuf Jadi Calon Gubernur di Pilkada Jateng 2024

PKB Ngotot Ingin Gus Yusuf Jadi Calon Gubernur di Pilkada Jateng 2024

Nasional
PKB Bilang Anies Tak Dapat Keistimewaan, Harus Ikut Uji Kelayakan Jika Ingin Tiket Pilkada

PKB Bilang Anies Tak Dapat Keistimewaan, Harus Ikut Uji Kelayakan Jika Ingin Tiket Pilkada

Nasional
Riset yang Didanai BPDPKS Diyakini Jadi “Problem Solving” Industri Sawit

Riset yang Didanai BPDPKS Diyakini Jadi “Problem Solving” Industri Sawit

Nasional
PAN DKI Ingin Duetkan Anak Zulhas dan Jokowi pada Pilkada Jakarta 2024

PAN DKI Ingin Duetkan Anak Zulhas dan Jokowi pada Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Biodiesel Berbasis Sawit Jadi Komoditas Unggulan Ekspor Indonesia

Biodiesel Berbasis Sawit Jadi Komoditas Unggulan Ekspor Indonesia

Nasional
Bicara Pilkada Sumbar 2024, Zulhas: PAN Calon Gubernurnya, Wakil dari Gerindra

Bicara Pilkada Sumbar 2024, Zulhas: PAN Calon Gubernurnya, Wakil dari Gerindra

Nasional
Sejahterakan Pekebun, BPDPKS Dukung Kenaikan Pendanaan Program Peremajaan Sawit Rakyat

Sejahterakan Pekebun, BPDPKS Dukung Kenaikan Pendanaan Program Peremajaan Sawit Rakyat

Nasional
Miliki Manfaat yang Luas, Minyak Kelapa Sawit Disebut Paling Potensial untuk Diolah Jadi Energi

Miliki Manfaat yang Luas, Minyak Kelapa Sawit Disebut Paling Potensial untuk Diolah Jadi Energi

Nasional
Pegawai Pajak Yulmanizar Divonis 4 Tahun Penjara, Terbukti Terima Suap Rp 17,9 Miliar

Pegawai Pajak Yulmanizar Divonis 4 Tahun Penjara, Terbukti Terima Suap Rp 17,9 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com