2 Taruna Lulus Akmil Tertua di Inggris, Prabowo Hadiri Pelantikan

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua taruna Akademi Militer (Akmil) Magelang, Letda Infanteri Rafi Pratama Insan dan Letda Infanteri Muhammad Fadlan Mairubi, lulus dari Akademi Militer Royal Military Academy Sandhurst (RMAS), Inggris, yang merupakan salah satu akademi militer tertua dan paling bergengsi di dunia.

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto turut menghadiri pelantikan kelulusan dua taruna tersebut pada Sabtu (17/12/2022).

Prabowo pun bertanya kepada salah satu taruna itu terkait pengalaman yang didapat selama menjalani pendidikan di sana.

Baca juga: Misi Kemenhan buat Letkol Tituler Deddy Corbuzier: Perluas Jangkauan Medsos TNI

“Apa yang kamu dapat?” tanya Prabowo, dikutip dari siaran pers Biro Humas Setjen Kemenhan, Senin (19/12/2022).

Rafi kemudian menjawab bahwa ia menjalani pendidikan selama 1 SKS di Sandhurst dan materi yang dipelajari berfokus tentang perang dunia kedua.

“Pendidikan 1 SKS hanya berfokus pada perang dunia kedua yang dilakukan (Benito) Mussolini,” kata Rafi.

Rafi mengatakan, ia juga belajar bagaimana beroperasi di perang urban.

Baca juga: PPP soal Deddy Corbuzier Jadi Letkol Tituler TNI: Apa Prestasinya di Mata Kemenhan?

“Pengalaman di sini, mereka lebih fokus (mengajarkan) bagaimana beroperasi di perang urban daripada di daerah rural dan juga lebih fokus gabungan-gabungan antara kecabangan,” ujar Rafi.

Prabowo tak lupa mengucapkan selamat kepada Rafi maupun Fadlan.

“Selamat kepada Letda Inf. Rafi Pratama Insan & Letda Inf. Muhammad Fadlan Mairubi, terus berkarya untuk Indonesia Raya,” kata Prabowo dikutip dari akun Instagramnya.

Adapun Rafi dan Fadlan menjalani pendidikan di RMAS ketika berpangkat Sersan Mayor Satu Taruna (Sermatutar) atau tingkat 4 di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah.

Baca juga: Kemenhan Tunjuk PT PAL Perbaiki 41 Kapal Perang

Keduanya menjalani pendidikan di RMAS selama setahun.

Terkait penugasan untuk Rafi dan Fadlan selanjutnya, Kementerian Pertahanan menyerahkan sepenuhnya kepada Markas Besar TNI.

"Itu (penugasan selanjutnya) kewenangan Mabes," kata Dahnil melalui pesan tertulis, Senin pagi.