Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hakim Cecar Ferdy Sambo soal Main Bulu Tangkis: Keterangan Saudara Bertolak Belakang!

Kompas.com - 08/12/2022, 07:55 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) Wahyu Imam Santosa menilai, keterangan yang disampaikan Ferdy Sambo dalam sidang pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J bertolak belakang.

Keterangan itu disampaikan Sambo saat hadir sebagai saksi dalam sidang pembunuhan berencana Brigadir Yosua dengan terdakwa Richard Eliezer, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf, Rabu (7/12/2022).

Mulanya, Sambo bercerita bahwa dirinya dihubungi oleh sang istri, Putri Candrawathi, pada Kamis (7/7/2022) malam. Saat itu, Sambo berada di Jakarta, sementara Putri di Magelang, Jawa Tengah.

Lewat sambungan telepon itu, Putri menangis sambil bercerita bahwa Yosua telah melakukan perbuatan kurang ajar terhadap dirinya di rumah Magelang.

Baca juga: Sambo Ngaku Tak Ikut Tembak Brigadir J, Hakim: 5 Tembakan Bharada E, yang 2 Siapa?

"Kurang lebih jam 23.00 saya ditelepon oleh istri saya. Saya kaget karena istri saya menelepon dalam kondisi menangis, Yang Mulia. Istri saya menyampaikan bahwa Yosua berlaku kurang ajar kepada saya, dia masuk ke kamar," kata Sambo dalam persidangan.

Terkejut mendengar pernyataan tersebut, Sambo mengaku sempat menawarkan diri untuk menjemput langsung sang istri di Magelang. Dia juga sempat ingin menghubungi Polres setempat agar memberi perlindungan ke Putri.

Namun, upaya Sambo itu ditolak Putri. Katanya, Putri takut pada Yosua dan dia tak mau terjadi keributan di Magelang.

"Saya takut nanti terjadi apa-apa, ada ancaman dari Yosua," kata Sambo menirukan ucapan Putri.

Baca juga: Ferdy Sambo Mengaku Dimarahi Putri Setelah Ceritakan Skenario Kematian Yosua

Putri juga bilang ke Sambo bahwa situasi di rumah Magelang saat itu sudah tenang. Ajudannya, Ricky Rizal, dan ART-nya, Kuat Ma'ruf, tidur di dekat tangga rumah untuk berjaga.

Istri Sambo itu pun mengatakan, dirinya akan kembali ke Jakarta keesokan harinya.

Sambo sendiri mengaku khawatir dengan Putri. Hanya saja, mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri itu pada akhirnya menuruti permintaan sang istri demi keamanannya.

"Ketika saudara mengatakan bahwa tadi ada istri, dalam melaporkan seperti itu, dan berkaitan dengan tugas dan pokok fungsi saudara sebagai Kadiv Propam, saudara cuma mengikuti dia saja?" tanya hakim Wahyu.

"Saya lebih mementingkan keselamatan istri saya, Yang Mulia," jawab Sambo.

Hakim heran karena Sambo saat itu tidak langsung melapor ke Polres setempat. Padahal, dengan jabatan sebagai Kadiv Propam saat itu, sangat mudah bagi Sambo untuk mengambil tindakan.

Baca juga: Hakim Heran Sambo Tak Langsung Laporkan Pengakuan Pelecehan Istrinya ke Kapolres, padahal Punya Kuasa

"Andaikan malam itu saudara menghubungi Kapolres atau Kapolda, kira-kira apa tanggapannya?" tanya hakim Wahyu.

Halaman:


Terkini Lainnya

Basuki Bakal Putus Status Tanah IKN Usai Jadi Plt Kepala Otorita, Mau Dijual atau Disewakan

Basuki Bakal Putus Status Tanah IKN Usai Jadi Plt Kepala Otorita, Mau Dijual atau Disewakan

Nasional
Pemerintah Lanjutkan Bantuan Pangan Beras, tapi Tak Sampai Desember

Pemerintah Lanjutkan Bantuan Pangan Beras, tapi Tak Sampai Desember

Nasional
Saksi Sebut Penyidik KPK Sita Uang Miliaran Usai Geledah Kamar SYL

Saksi Sebut Penyidik KPK Sita Uang Miliaran Usai Geledah Kamar SYL

Nasional
PAN Tak Masalah Tim Sinkronisasi Prabowo Hanya Diisi Orang Gerindra

PAN Tak Masalah Tim Sinkronisasi Prabowo Hanya Diisi Orang Gerindra

Nasional
Istana Sebut Wakil Kepala Otorita IKN Sudah Lama Ingin Mundur

Istana Sebut Wakil Kepala Otorita IKN Sudah Lama Ingin Mundur

Nasional
Bambang Susantono Tak Jelaskan Alasan Mundur dari Kepala Otorita IKN

Bambang Susantono Tak Jelaskan Alasan Mundur dari Kepala Otorita IKN

Nasional
Soal Tim Sinkronisasi Prabowo, PAN: Itu Sifatnya Internal Gerindra, Bukan Koalisi Indonesia Maju

Soal Tim Sinkronisasi Prabowo, PAN: Itu Sifatnya Internal Gerindra, Bukan Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': 58,7 Persen Responden Anggap Penambahan Kementerian Berpotensi Tumpang-Tindih

Survei Litbang "Kompas": 58,7 Persen Responden Anggap Penambahan Kementerian Berpotensi Tumpang-Tindih

Nasional
Survei Litbang “Kompas”: Jumlah Kementerian Era Jokowi Dianggap Sudah Ideal

Survei Litbang “Kompas”: Jumlah Kementerian Era Jokowi Dianggap Sudah Ideal

Nasional
Gus Yahya Sebut PBNU Siap Kelola Tambang dari Negara

Gus Yahya Sebut PBNU Siap Kelola Tambang dari Negara

Nasional
Jokowi Tunjuk Basuki Hadimuljono Jadi Plt Kepala Otorita IKN

Jokowi Tunjuk Basuki Hadimuljono Jadi Plt Kepala Otorita IKN

Nasional
Pengamat: Anies Bisa Ditinggalkan Pemilihnya jika Terima Usungan PDI-P

Pengamat: Anies Bisa Ditinggalkan Pemilihnya jika Terima Usungan PDI-P

Nasional
Hadiri Kuliah Umum di UI, Hasto Duduk Berjejer dengan Rocky Gerung dan Novel Baswedan

Hadiri Kuliah Umum di UI, Hasto Duduk Berjejer dengan Rocky Gerung dan Novel Baswedan

Nasional
Survei Litbang “Kompas”: 34 Persen Responden Setuju Kementerian Ditambah

Survei Litbang “Kompas”: 34 Persen Responden Setuju Kementerian Ditambah

Nasional
Putusan MA: Lukai Akal dan Kecerdasan

Putusan MA: Lukai Akal dan Kecerdasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com