Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Sebut Tren Gempa Susulan di Cianjur Melemah

Kompas.com - 22/11/2022, 17:07 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono menyebutkan bahwa tren gempa susulan di Cianjur, Jawa Barat mulai menurun.

"Jadi memang tren terjadi penurunan itu sudah nyata. Dan ini menjadi pertanda bahwa tidak lama lagi kondisi akan aman kembali," kata Daryono di ruang rapat Komisi V DPR, Selasa (22/11/2022).

Hal itu disampaikannya saat rapat di Komisi V DPR, Selasa.

Baca juga: BERITA FOTO: 162 Orang Meninggal dan Ribuan Warga Mengungsi Dampak Gempa Cianjur

Mulanya, dia mengungkapkan bahwa magnitudo getaran gempa semakin melemah.

"Sejak pukul 12.00 tadi, kita sudah mencatat 130 kali gempa susulan. Yang terbesar susulannya magnitudo 4,2 dan yang terkecil magnitudo 1,2," terang Daryono.

Menurut Daryono, catatan-catatan magnitudo gempa itu menunjukkan bahwa BMKG telah memonitor gempa susulan Cianjur.

Ia juga memastikan bahwa pihaknya memberikan informasi detail terkait aktivitas gempa yang terjadi.

Baca juga: Gempa Cianjur, 7 Santri Tewas Tertimpa Bangunan Saat Mengaji, Jenazah Dievakuasi Setelah 24 Jam Terjebak di Reruntuhan

Dari magnitudo terkini yaitu 1,2, BMKG menyimpulkan bahwa tren gempa susulan di Cianjur melemah.

"Melihat tren ini, kita cukup tenang karena terjadi fluktuasi data, meskipun trennya semakin mengecil. Jadi ini adalah besaran magnitudo yang kami plot menjadi diagram, dan ini tampaknya ada tren aktivitas magnitudonya semakin melemah," nilai Daryono.

Dia menambahkan, BMKG juga melakukan pemutakhiran data aktivitas gempa susulan setiap 6 jam sekali sejak gempa pertama terjadi magnitudo 5,6.

Pada 6 jam pertama, disebutkan bahwa gempa terjadi sebanyak 62 kali.

Kemudian, 6 jam kedua yaitu 39 kali. Enam jam ketiga sebanyak 17 kali dan terakhir 4 kali.

Baca juga: RSHS Bandung Tangani 71 Korban Gempa Bumi Cianjur

Diketahui, gempa bermagnitudo 5,6 mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) pukul 13.21 WIB. Gempa itu dirasakan di sejumlah provinsi di Jawa Barat, Banten, juga DKI Jakarta.

Gempa itu menimbulkan ratusan korban jiwa.

Adapun warga meninggal dunia pasca gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat kini jumlahnya mencapai 103 orang.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan, mayoritas warga meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan yang ambruk saat peristiwa terjadi.

Baca juga: BERITA FOTO: Anjing Pelacak Diterjunkan Cari Korban Gempa

"Data per Selasa (22/11) pukul 09.55 WIB, dilaporkan 103 orang meninggal dunia," kata Abdul Muhari dalam siaran pers, Selasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com