JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama, Ari Junaedi menilai PDI-P bakal mendapatkan tiga keuntungan jika mengusung Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Keuntungan pertama, mendapatkan suara dari konstituen Nahdlatul Ulama (NU) dan merenggut suara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Sebab, Khofifah saat ini menduduki jabatan sebagai Ketua Muslimat NU.
“Maka sosok Khofifah sebagai penarik dukungan kaum nahdliyin atau NU. Belum lagi relasi PBNU dengan PKB yang tidak mesra sehingga pasangan pengantin PDI-P dengan NU menjadi pasangan politik yang ideal,” papar Ari pada Kompas.com, Jumat (11/11/2022).
Baca juga: Usai Lakukan Pertemuan Tertutup, Hasto Puji Kinerja Khofifah di Jatim
Keuntungan kedua yang didapatkan PDI-P, lanjut Ari, semakin amannya suara konstituen di Jawa Timur.
Sebab, masyarakat Jawa Timur bisa memilih PDI-P karena Gubernurnya ikut terlibat dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Sedangkan keuntungan ketiga Khofifah bisa menjaring suara konstituen perempuan ditengah figur capres yang didominasi laki-laki.
“Kehadiran sosok perempuan menjadikan lebar pita dukungan pemilih. Kehadiran Khofifah menjadi nilai plus,” ungkap Ari.
Menurutnya, PDI-P bisa memikat Khofifah karena keluwesannya, pasalnya, partai berlambang banteng itu tak harus bekerja sama dengan partai politik (parpol) lain untuk mengusung pasangan calon (paslon) capres-cawapres dalam kontestasi elektoral mendatang.
Namun, PDI-P mesti menentukan dan menghitung siapa figur capres yang bisa memperbesar perolehan suara ketika cawapres yang dipilih adalah Khofifah.
“Hanya saja persoalan utama bagi pasangan yang diajukan PDI-P tentu idealnya sosok pria,” sebutnya.
Baca juga: Hasto Ungkap Isi Pertemuannya dengan Khofifah dan Eri Cahyadi: Strategis, Rahasia!
“Siapakah dia? Tentunya harus kader pria dari PDI-P sebagai capres,” tandasnya.
Diketahui Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengadakan pertemuan dengan Khofifah di Kantor Wali Kota Surabaya, Kamis (10/11/2022) malam.
Hasto menyatakan keduanya berbincang soal persoalan strategis yang bersifat rahasia.
Di sisi lain, sampai saat ini PDI-P belum memutuskan langkah politiknya, baik terkait koalisi maupun pengusungan capres-cawapres.
Puan Maharani dan Ganjar Pranowo menjadi kader yang banyak mendapat dukungan untuk maju sebagai capres.
Sementara itu, Puan sempat mengadakan pertemuan dengan empat pimpinan parpol yaitu Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.