Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Disarankan Pilih Penjabat Gubernur DKI yang Minim Resistensi

Kompas.com - 27/09/2022, 21:56 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti ahli utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro menyarankan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta yang paling kecil potensinya untuk menimbulkan resistensi.

Sebab, Siti mengingatkan, situasi di Ibu Kota sempat memanas kala pemilihan kepala daerah (pilkada) digelar beberapa waktu lalu.

"Tinggal dipilih dari tiga ini yang betul-betul paling kecil menimbulkan resistensinya. Karena Jakarta ini pernah dalam Pilkada agak bergejolak sedikit ya," kata Siti dalam acara Gaspol! Kompas.com, Selasa (27/9/2022).

Baca juga: Kemendagri Diminta Tak Munculkan Kandidat Baru Penjabat Gubernur Jakarta

Ia menambahkan, penetapan tiga nama calon penjabat Gubernur DKI Jakarta sudah tepat. Pasalnya, ketiganya merupakan representasi tiga pihak.

"Representasi istana ada, representasi sekda ada, dari kemendagri ada. Masing-masing punya kekuatan dan kekurangan sendiri," ujarnya.

DPRD DKI sejumlah telah mengusulkan tiga kandidat penjabat gubernur ke Kemendagri. 

Baca juga: Soal Calon Penjabat Gubernur DKI, Ketua DPRD: 3 Nama itu Baik Semua

Mereka adalah Sekretaris Daerah DKI Jakarta Marullah Mattali, Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri Bahtiar, dan Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono.

Ketiga kandidat itu, sebut Siti, juga pernah bersentuhan dengan persoalan DKI Jakarta. Ketiganya pun memiliki keunggulan positif masing-masing, khususnya dalam memimpin sementara DKI Jakarta.

"Mulai Pak Bahtiar, dia ketum masyarakat ilmu pemerintahan Indonesia di IPDN. Dia pernah jadi Plt tahun 2020 Pilkada di Riau. Jadi puspen, dirjen di kemendagri, polpum sekarang pernah di kesbangpol tentang keamanan, stabilitas politik, pemilu pilkada. Itu menu dia dalam konteks itu dia punya hubungan bagus dengan media, LSM, publik akademis," jelasnya.

Baca juga: Soal Penjabat Gubernur DKI Pengganti Anies, Wapres: Orang yang Pernah Berkecimpung di Jakarta

Sementara itu, Marullah disebut pernah menjadi Walikota Jakarta Selatan. Selain itu, selama menjabat sebagai Sekda DKI, Marullah juga bisa menjaga agar polarisasi tak terjadi.

"Pak Heru Wali Kota (Jakarta Utara), beliau (sekarang) ada di kantor presiden," ucap Siti.

"Tinggal dipilih mana yang dipilih Pak Jokowi tidak ada resistensi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com