Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Prabowo Tak Butuh "Endorse" Jokowi untuk Jadi Capres, GP Mania: Dia Sudah Teruji

Kompas.com - 24/09/2022, 19:15 WIB
Tatang Guritno,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Relawan Ganjar Pranowo Mania (GP Mania) Immanuel Ebenezer atau Noel mengungkapkan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tak butuh endorse atau dukungan Presiden Joko Widodo untuk menjadi calon presiden (capres).

Ia mengatakan, Prabowo punya modal dan daya tarik lain untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat.

“Pak Prabowo tak usah di-endorse, sudah teruji leadership-nya. Apalagi yang perlu di-endorse?” kata Noel kepada wartawan, Sabtu (24/9/2022).

Baca juga: Soal Pilpres 2024, GP Mania: Ganjar Tinggal Pilih, Ikut PDI-P atau Arahan Rakyat...

Noel menyatakan, GP Mania bakal mendukung Prabowo jika Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tak dipilih PDI-P menjadi calon presiden (capres).

Salah satu alasannya, Prabowo punya tingkat elektabilitas tertinggi setelah Ganjar.

“Kita lihat pemimpin yang terbaik untuk bangsa ini dan teruji, kita akan pilih Pak Prabowo,” kata dia.

Di sisi lain, Noel melihat Prabowo sebagai figur yang teguh memegang komitmennya bekerja untuk pemerintahan Jokowi.

“Kita lihat Pak Prabowo hari ini garda terdepan menjaga pemerintahan Pak Jokowi,” sebut dia.

Baca juga: Jika Ganjar Tak Dapat Tiket Capres dari PDI-P, GP Mania Akan Dukung Prabowo di Pilpres 2024

Noel percaya Prabowo masih bisa meningkatkan elektabilitasnya jika sudah fokus melakukan kerja-kerja politik.

Noel berpandangan, selama ini mantan Danjen Kopassus itu belum mulai bekerja untuk memenangi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Pak Prabowo itu belum bekerja lho, belum ngapa-ngapain seperti kandidat-kandidat lain,” ucap Noel.

“Beliau fokus di kementerian aja, beliau begitu (tinggi) popularitas dan elektabilitasnya. Bagaimana kalau dia bekerja?” imbuh dia.

Baca juga: Prabowo Janjikan Tak Lupa pada Pesantren dan Para Kiai jika Terpilih Jadi Presiden

Diketahui, berbagai lembaga survei menunjukkan ada tiga figur dengan tingkat elektabilitas tertinggi yakni Ganjar, Prabowo, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Ganjar sendiri tampak belum mendapatkan restu dari PDI-P untuk maju sebagai kandidat capres.

Sebab, sejumlah elite PDI-P memberikan dukungannya untuk anak Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani.

Sementara itu, Anies dikabarkan bakal menjadi kandidat capres jika poros koalisi Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat terbentuk.

Namun, Anies bukan merupakan kader parpol mana pun.

Sementara itu, Prabowo sudah menyatakan menjadi capres dari Partai Gerindra, meskipun koalisi partainya dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) belum memutuskan figur capres-cawapres yang akan diusung untuk kontestasi elektoral mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com