Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri ESDM Sebut Harga BBM Subsidi Belum Akan Naik

Kompas.com - 08/08/2022, 20:54 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif menyatakan, pemerintah belum berencana menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Menurut Arifin, hingga saat ini pemerintah masih mengevaluasi perkembangan ekonomi global yang menyebabkan melambungnya harga minyak.

"Belum (ada rencana menaikkan harga BBM subsidi), kita masih mengevaluasi perkembangan," kata Arifin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (8/8/2022).

Saat ditanya soal pernyataan Presiden Joko Widodo yang kerap menyinggung besarnya subsidi BBM, Arifin menyebut pemerintah berharap ekskalasi global dapat mereda supaya harga minyak kembali turun.

Baca juga: Menkeu: Subsidi Tahun ini Rp 502 Triliun, Tahun Depan Meningkat

"Kita sih berharap tensi bisa mereda, sehingga nanti bisa, jangan sampai menjadi resesi kemudian pada jatuh, tak ada pertumbuhan," ujar Arifin.

Ia menambahkan, pemerintah kini terus berupaya agar inflasi tidak tinggi dan menjaga harga di sektor energi dan pangan.

Dalam sejumlah pidatonya dalam beberapa waktu terakhir, Jokowi kerap menyinggung besarnya subsidi yang dikucurkan pemerintah agar harga BBM bersubsidi tidak naik.

Dalam acara doa dan zikir kebangsaan pada Senin (1/8/2022) pekan lalu misalnya, Jokowi menyebut subsidi BBM yang digelontorkan negara mencapai Rp 502 triliun.

"Perlu kita ingat subsidi terhadap BBM sudah terlalu besar dari Rp 170 (triliun) sekarang sudah Rp 502 triliun, negara mana pun tidak akan kuat menyangga subsidi sebesar itu, tapi alhamdulilah kita sampai saat ini masih kuat ini yang perlu kita syukuri," ujar Jokowi.

Baca juga: Moeldoko: Subsidi Capai Rp 502 Triliun, Mohon Hemat Gunakan BBM

Menurut Presiden, subsidi BBM yang begitu besar ini tak lepas dari kondisi dunia yang mengalami musibah beruntun.

Pertama, karena pandemi Covid-19 selama sekitar 2,5 tahun yang berdampak terhadap pelemahan ekonomi dunia.

Selanjutnya, sebelum perekonomian kembali normal terjadi perang antara Ukraina dengan Rusia. Perang ini ikut mendorong kenaikan harga sejumlah komoditas di dunia.

"Semua negara berada dalam posisi yang sangat sulit dan kita patut bersyukur alhamdulilah kalau bensin di negara lain harganya sudah Rp 31.000, Rp 32.000. Di Indonesia pertalite masih harganya Rp 7.650," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com