Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ungkap Arahan Megawati soal Ganjar, Hasto: Semua Berdisiplin Terkait Pilpres

Kompas.com - 09/06/2022, 07:04 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto mengungkapkan arahan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri terkait memanasnya hubungan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan internal PDI-P terkait Pilpres 2024.

 

Menurut Hasto, Megawati meminta agar jajaran partai tetap menjaga kedisiplinan dan bersatu karena sama-sama bernaung di PDI-P.

Kedisiplinan itu pun termasuk pada mekanisme internal partai terkait pencalonan presiden.

"Arahannya, kita ini kan satu keluarga besar yang menyatukan diri dalam organisasi PDI-P," kata Hasto ditemui di Masjid At-Taufiq, Jakarta Selatan, Rabu (8/6/2022).

Baca juga: PDI-P Tegaskan Hubungan Jokowi-Megawati Baik-baik Saja

Hasto menyampaikan hal tersebut ketika ditanya awak media terkait arahan Megawati soal kabar terkini hubungan PDI-P dengan Ganjar.

Beberapa waktu belakangan, muncul pernyataan yang menyerang Ganjar dari internal PDI-P lantaran dinilai terlalu ambisius untuk "nyapres" pada 2024.

Menurut Hasto, Megawati mengingatkan kepada seluruh jajaran partai, termasuk Ganjar bahwa PDI-P adalah satu keluarga besar.

Di sisi lain, PDI-P juga memiliki sejarah yang panjang dan kader perlu mengingat hal tersebut.

"Dengan sejarah yang begitu panjang, dengan cita-cita besar untuk Indonesia raya, sehingga semuanya berdisiplin dan terkait dengan Pilpres 2024," kata dia.

Baca juga: Serangan-serangan Internal PDI-P untuk Ganjar, Kemajon hingga Kemlinthi

Sebelumnya, PDI-P juga mengikuti mekanisme yang sama ketika menyambut pilpres, yaitu menunggu arahan resmi Megawati, baik soal siapa yang akan diusung maupun penentuan koalisi.

Buktinya, kata Hasto, hal itu menghasilkan kepemimpinan yang baik yang menurutnya tercermin dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Mekanisme yang sudah berjalan itu sudah diterapkan dengan baik, dan lahirlah Pak Jokowi pada tahun 2014, dan lahirlah banyak pemimpin bngsa dan pemimpin daerah," kata Hasto.

Sebelumnya, Ganjar Pranowo lagi-lagi disentil internal partainya sendiri, PDI Perjuangan. Sentilan itu masih soal isu Ganjar yang dinilai berambisi maju di Pilpres 2024.

Serangan yang bertubi-tubi ini seakan memperjelas retaknya hubungan Ganjar dengan PDI-P. Dinamika tersebut juga semakin menguatkan isu rivalitas internal PDI-P antara Ganjar dan Puan Maharani.

Ganjar, dengan langgam politiknya yang khas, santai saja menanggapinya.

"Ya ndak apa-apa. Kalau kritik dari kolega buat saya itu vitamin untuk memperbaiki dan koreksi," jelas Ganjar kepada wartawan, Kamis (2/6/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com