Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Bintara Gagal Tes karena Buta Warna, Anggota Komisi III: Kita Tanyakan Saat Rapat dengan Kapolri

Kompas.com - 03/06/2022, 15:41 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Achmad Dimyati Natakusumah mengatakan, Komisi III akan meminta penjelasan Kapolri terkait gagalnya calon Bintara Polri, Fahri Fadilah Nur Rizki, menjadi polisi karena dinyatakan buta warna parsial.

Adapun hal tersebut akan dilangsungkan dalam rapat bersama Kapolri di Komisi III.

Meski rapat itu mengagendakan pembahasan utama soal anggaran, kata Dimyati, tetap dimungkinkan anggota mempertanyakan kasus Fahri.

"Semua kan diteliti secara cermat, saya rasa pihak kepolisian juga tidak gegabah ya. Nanti kita tanyakan lah pada saat rapat dengan Kapolri nanti," kata Dimyati saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/6/2022).

Baca juga: Sebut Tak Ada Kecurangan dalam Seleksi Bintara Polda Metro, Anggota DPR Beri Fahri Fadilah Beasiswa

Dimyati tak membeberkan secara detail kapan rapat itu akan digelar.

Politisi PKS itu juga mengaku belum bisa berkomentar terkait gagalnya calon bintara tersebut.

Sebab, ia sendiri belum mendengarkan penjelasan langsung dari Polri terkait proses atau tahapan, seleksi calon anggota kepolisian.

"Jadi kita akan lihat nanti apa alasan alasannya. Nanti akan dibuka secara lebar-lebar apakah yang bersangkutan lulus atau tidak," ujarnya.

Menurut Dimyati, Komisi III akan meminta penjelasan Kapolri seputar proses rekrutmen hingga apa saja faktor yang membuat calon Bintara Polri gagal ke tahapan berikutnya.

Ia menitikberatkan bahwa Polri harus memiliki keterbukaan terhadap seleksi atau rekrutmen anggotanya.

Baca juga: Calon Bintara Polri Gagal karena Buta Warna, Pengamat: Aneh, Cek Kesehatan Dua Kali

"Syarat syaratnya apa saja, tes berapa kali, terus bagaimana tesnya dibuka secara transparan, langsung. Seperti CPNS kan langsung tuh transparan. Nanti kita sih berharap ada perbaikan-perbaikan lah," jelas Dimyati.

Dimyati berpandangan, proses seleksi yang transparan diperlukan agar tidak terjadi persepsi negatif pada Polri.

Pasalnya, ia menilai sejauh ini persepsi bahwa Polri memiliki sistem seleksi yang bagus sudah terbangun di bawah kepemimpinan asisten SDM Porli, Irjen Pol Wahyu Widada.

"Tapi kan enggak tahu di level bawahnya, level bawahnya itu bagaimana cara rekrutmen ini. Apakah ada titipan-titipan atau ada rekomendasi-rekomendasi atau ada exception, pengecualian dan lain sebagainya," jelas Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR itu.

Baca juga: Mengenal Buta Warna Parsial, Penyebab Calon Bintara Polri Gagal Lolos Seleksi

Sebelumnya diberitakan, Polda Metro Jaya menyebut pria bernama Fahri Fadilah Nur Rizki lolos seleksi tahap satu Calon Bintara Polri 2021 karena menghafal tata letak soal dan jawaban dalam buku tes buta warna.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Metro Jaya Kombes Didiet Setioboedi ketika menanggapi video Fahri yang mengaku digagalkan jelang dimulainya pendidikan dan namanya digantikan oleh orang lain.

"Kemungkinan terbesar yang belajar tentang buta warna, dia menghafal (tata letak)," ujar Didit kepada wartawan, Senin (30/5/2022).

Dalam video tersebut, Fahri mengaku telah lolos tes seleksi calon Bintara dan menduduki peringkat 35 dari total 1.200 peserta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasto PDI-P Diperiksa Polisi, Gerindra: Hadapi Saja, Jangan Cemen

Hasto PDI-P Diperiksa Polisi, Gerindra: Hadapi Saja, Jangan Cemen

Nasional
Puan Minta Pemerintah Transparan soal Mundurnya Pimpinan Otorita IKN

Puan Minta Pemerintah Transparan soal Mundurnya Pimpinan Otorita IKN

Nasional
Jokowi 'Groundbreaking' Astra Biz Center dan Nusantara Botanical Garden di IKN

Jokowi "Groundbreaking" Astra Biz Center dan Nusantara Botanical Garden di IKN

Nasional
Punya Bukti, KPK Yakin Hakim Tolak Gugatan Praperadilan Gus Muhdlor

Punya Bukti, KPK Yakin Hakim Tolak Gugatan Praperadilan Gus Muhdlor

Nasional
Kejagung Limpahkan 2 Tersangka Kasus Korupsi Timah ke Kejari Jaksel

Kejagung Limpahkan 2 Tersangka Kasus Korupsi Timah ke Kejari Jaksel

Nasional
Pengunduran Diri Kepala Otorita IKN Dinilai Rugikan Jokowi, Bikin Investor Takut

Pengunduran Diri Kepala Otorita IKN Dinilai Rugikan Jokowi, Bikin Investor Takut

Nasional
Puan Sarankan Pemerintahan Jokowi Bicara dengan Kubu Prabowo untuk Pilih Kepala Otorita IKN

Puan Sarankan Pemerintahan Jokowi Bicara dengan Kubu Prabowo untuk Pilih Kepala Otorita IKN

Nasional
Datangi Kantor PKB, Bobby Ikut Uji Kelayakan Cagub Sumatera Utara

Datangi Kantor PKB, Bobby Ikut Uji Kelayakan Cagub Sumatera Utara

Nasional
Putusan MA Dianggap Untungkan Politikus Muda dengan Dukungan Politik Kuat di Pilkada

Putusan MA Dianggap Untungkan Politikus Muda dengan Dukungan Politik Kuat di Pilkada

Nasional
Sidang Isbat Idul Adha, Kemenag Pantau Hilal di 114 Titik

Sidang Isbat Idul Adha, Kemenag Pantau Hilal di 114 Titik

Nasional
Masih Pikir-pikir Ridwan Kamil Maju Pilkada DKI, Golkar Bantah Anies Jadi Penghalang

Masih Pikir-pikir Ridwan Kamil Maju Pilkada DKI, Golkar Bantah Anies Jadi Penghalang

Nasional
Pancasila dan Kemiskinan Anak

Pancasila dan Kemiskinan Anak

Nasional
Putusan MA Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah, Puan: Silakan Masyarakat Beri Masukan

Putusan MA Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah, Puan: Silakan Masyarakat Beri Masukan

Nasional
Soal Kemungkinan PDI-P Usung Anies di Jakarta, Puan: Menarik juga

Soal Kemungkinan PDI-P Usung Anies di Jakarta, Puan: Menarik juga

Nasional
Respons Temuan BPK, BP Tapera Klaim Sudah Kembalikan Simpanan Rp 567,4 M ke Peserta

Respons Temuan BPK, BP Tapera Klaim Sudah Kembalikan Simpanan Rp 567,4 M ke Peserta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com