Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE 22 April: Sebaran 651 Kasus Baru Covid-19, Tertinggi DKI

Kompas.com - 22/04/2022, 17:04 WIB
Mutia Fauzia,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melaporkan 651 kasus baru Covid-19 yang tersebar di 27 provinsi.

Hingga Jumat (22/4/2022), total kasus Covid-19 di Indonesia telah mencapai 6.043.246, terhitung sejak pengumuman kasus pertama pada 2 Maret 2020.

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, penambahan tertinggi ada di DKI Jakarta dengan 215 kasus. Setelah DKI, ada Jawa Barat 112, dan Jawa Tengah 108. 

Sementara itu, kasus Covid-19 yang dinyatakan sembuh bertambah 10.808, sehingga jumlahnya menjadi 5.866.169 orang.

Baca juga: UPDATE 22 April: Tambah 651, Total Kasus Covid-19 Capai 6.043.246

Kemudian, ada penambahan 25 kasus kematian akibat Covid-19. Dengan demikian, jumlah pasien Covid-19 meninggal dunia jadi 156.040 orang.

Berikut adalah sebaran 651 kasus baru Covid-19 yang tersebar di 27 provinsi di Indonesia:

1. DKI Jakarta 215
2. Jawa Barat 112
3. Jawa Tengah 108
4. Banten 45
5. Jawa Timur 40

6. Bali 15
7. Kalimantan Timur 12
8. Papua 12
9. DI Yogyakarta 10
10. Sumatera Utara 7

11. Bangka Belitung 7
12. Nusa Tenggara Barat 7
13. Kalimantan Barat 7
14. Kalimantan Tengah 7
15. Nusa Tenggara Timur 6

16. Kalimantan Selatan 6
17. Sulawesi Tengah 6
18. Sulawesi Selatan 6
19. Sumatera Barat 4
20. Sumatera Selatan 3

21. Lampung 3
22. Kepulauan Riau 3
23. Sulawesi Tenggara 3
24. Riau 2
25. Sulawesi Utara 2

26. Papua Barat 2
27. Jambi 1

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com