Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Ungkap Penyebab Jutaan Vaksin Covid-19 Kedaluwarsa Akhir Maret 2022

Kompas.com - 30/03/2022, 18:38 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, ada sekitar 1.078.000 dosis vaksin Covid-19 akan kedaluwarsa pada 31 Maret 2022.

Maxi mengatakan, jenis vaksin Covid-19 yang paling banyak kedaluwarsa adalah AstraZeneca.

"Yang paling banyak (kedaluwarsa) memang AstraZeneca, dan sebagian Sinovac, namun, kemungkinan Sinovac kini akan habis karena ini untuk anak-anak dan mudah dicari sasarannya," kata Maxi dalam rapat dengar pendapat (RDP) secara virtual dengan Komisi IX DPR, Rabu (30/3/2022).

Baca juga: Kemenkes: Sekitar 1 Juta Vaksin Covid-19 Kedaluwarsa 31 Maret Besok, di Bali Terbanyak

Maxi mengatakan, salah satu penyebab makin banyaknya vaksin kedaluwarsa adalah vaksin yang diterima dalam bentuk hibah memiliki masa kedaluwarsa yang sangat pendek.

"Umurnya (vaksin hibah) pendek itu yang saya kira yang menyebabkan makin lama angka expired date kita makin tinggi. Jadi memang umur vaksin yang diberikan ke kita terutama AstraZeneca pendek," ujarnya.

Selain itu, ia mengatakan, khusus vaksin AstraZeneca masih banyak warga di daerah yang menolak dan memilih-milih jenis vaksin lain.

"Jadi menumpuk lagi di Biofarma," ucapnya.

Baca juga: Kemenkes: 19,3 Juta Dosis Vaksin Kedaluwarsa Periode Januari-Maret 2022

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes Lucia Rizka Andalusia mengatakan, ada 19,3 juta dosis vaksin yang kedaluwarsa selama periode Januari sampai Maret 2022 dan 1,5 juta dosis vaksin akan kedaluwarsa pada April 2022.

Rizka mengatakan, sebagian besar dosis vaksin yang kedaluwarsa tersebut diperoleh dalam bentuk hibah. Vaksin tersebut, lanjutnya, diterima pemerintah dengan masa kedaluwarsa yang pendek.

"Karenanya kita nanti akan perbaiki (jadwal kedatangan vaksin) untuk tahun 2022," ujar Rizka dalam kesempatan yang sama.

Baca juga: Kemenkes: Hampir Seluruh Provinsi Ada Vaksin Kedaluwarsa, Jateng Paling Banyak

Rizka mengatakan, pihaknya akan kembali mengatur distribusi vaksin ke daerah-daerah, di mana vaksin yang mendekati masa kedaluwarsa harus segera digunakan di daerah-daerah.

"Jadi 97 persen vaksin expired date itu adalah yang bersumber dari hibah," kata Rizka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com