Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenlu: Ada Lonjakan Jumlah WNI Positif Covid-19 di Luar Negeri Sejak Desember

Kompas.com - 03/02/2022, 19:03 WIB
Mutia Fauzia,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mencatatkan terjadi peningkatan jumlah kasus warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri yang dinyatakan positif Covid-19 seiring dengan tren lonjakan kasus akibat varian Omicron.

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kemenlu Judha Nugraha menjelaskan, peningkatan kasus Covid-19 yang dialami WNI di luar negeri terjadi sejak Desember 2021 lalu.

"Tren peningkatan kasus Covid-19 di tingkat global direplikasi dengan peningkatan WNI terinfeksi Covid-19 di luar negeri. Terjadi peningkatan pesat sejak Desember," kata Judha saat press briefing Kemenlu yang diadakan secara virtual, Kamis (3/2/2022).

Baca juga: KPAI Dorong Sekolah agar Transparan Umumkan Kasus Positif Covid-19

Secara kumulatif, hingga Februari 2022 ada 8.349 WNI yang terpapar Covid-19 di luar negeri.

Sementara pada November 2021 ke Desember 2021, Kemenlu mencatat ada 242 WNI yang terpapar Covid-19.

Jumlah tersebut meningkat nyaris lima kali lipat di bulan Desember-Januari menjadi 1.082 kasus.

Sementara, pada periode Januari-Februari yang masih berjalan, Kemenlu mencatat, sudah ada 974 kasus baru WNI yang terpapar Covid-19 di luar negeri.

"Ini menjadi concern kita bersama bagaimana bisa memberikan perlindungan dan melakukan pencegahan WNI kita dari infeksi Covid-19," kata Judha.

Adapun secara lebih rinci, dari 8,349 WNI yang terpapar Covid-19 tersebut, sebanyak 6.788 saat ini sudah sembuh, 278 meninggal dunia, dan sebanyak 1.333 masih dalam perawatan.

Sementara itu, jumlah kasus WNI terpapar Covid-19 terbanyak terjadi di Singapura dengan 831 kasus, kemudian disusul oleh Qatar dengan 80 kasus, dan Brunei Darussalam sebanyak 648 kasus.

Negara dengan jumlah kasus WNI terpapar Covid-19 terbesar berikutnya yakni Korea Selatan dengan 541 kasus dan Inggris 422 kasus.

Baca juga: 7 Pegawainya Positif Covid-19, Kantor Imigrasi Kemayoran Tetap Beroperasi Normal

Dalam upaya membantu para WNI yang terpapar tersebut, perwakilan RI melakukan langkah-langkah untuk mempermudah WNI mendapatkan akses fasilitas kesehatan.

Selain itu, perwakilan RI di luar negeri juga memberi bantuan logistik serta fasilitas repatriasi.

"Khusus untuk logistik utamanya diberikan untuk WNI terdampak kebijakan pengetatan mobilitas yang diterapkan di beberapa negara. Utamanya untuk WNI undocumented (tak berizin) dan pekerja harian lepas yang menghasilkan penghasilan dari gaji harian. Karena itu perwakilan RI mendorong pemberian logistik kepada WNI rentan, dan untuk 2021 sudah ada lebih dari 236.000 paket kita salurkan," jelas Judha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com