Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmikan Groundbreaking Hilirisasi Batu Bara, Jokowi Minta 30 Bulan Proyek Harus Selesai, Jangan Mundur

Kompas.com - 24/01/2022, 11:30 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan dimulainya pembangunan proyek hilirisasi batu bara menjadi dimetil eter (DME) yang berada di Muara Enim, Sumatera Selatan, Senin (24/1/2022).

Jokowi meminta proyek pembangunan tersebut dapat diselesaikan tepat waktu selama 30 bulan.

"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, hari ini groundbreaking proyek hilirisasi batu bara menjadi dimetil eter saya nyatakan dimulai," ujar Jokowi dalam siaran langsung peresmian yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden.

Baca juga: Presiden Jokowi Resmikan Proyek Hilirisasi Batu Bara di Muara Enim

Kepala Negara mengemukakan, sebelum peresmian dimulai dirinya telah melakukan pengecekan apakah proyek hilirisasi ini sudah benar-benar matang. Sebab, berdasarkan perhitungan investor dan Kementerian Investasi, masa pembangunan proyek ditargetkan selesai selama 30 bulan.

"Untuk memastikan bahwa ini selesai, sesuai yang disampaikan oleh Air Product dan Menteri Investasi 30 bulan. Jangan ada mundur-mundur lagi," tegas Jokowi.

Jokowi berharap, setelah proyek hilirisasi batu bara di Muara Enim selesai dapat berlanjut ke berbagai daerah.

Pasalnya, hasil hilirisasi di Muara Enim ini hanya dapat menyuplai keperluan masyarakat Sumatera Selatan saja atau hanya cukup untuk enam juta keluarga.

"Karena kita memiliki deposit batu bara yang jauh dari cukup. Jika hanya untuk urusan DME ini sanget kecil sekali," ujar  Jokowi.

Dia menjelaskan, api yang dihasilkan produk DME dapat dipergunakan untuk memasak, sama halnya dengan elpiji. Sehingga, jika proyek hilirisasi ini dilanjutkan, akan dapat menghemat biaya impor elpiji Indonesia senilai Rp 80 triliun.

Selain itu juga dapat menghemat anggaran subsidi elpiji sebesar Rp 60-70 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com