Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Indikator: Mayoritas Responden Tak Setuju Vaksinasi Booster

Kompas.com - 09/01/2022, 18:58 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mayoritas responden tak setuju dengan program vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau vaksinasi booster.

Hal ini menjadi temuan survei Indikator Politik Indonesia yang dirilis Minggu (9/1/2022).

"Vaksin ketiga atau booster, 54,8 persen tidak setuju, 41 persen setuju. Jadi bahkan dikasih booster pun masyarakat lebih banyak yang tidak setuju ketimbang yang setuju," kata Direktur Eksekutif Indikator, Burhanudin Muhtadi, dalam konferensi pers daring, Minggu.

Survei tak merinci alasan responden tidak setuju pada program vaksinasi booster. Namun, survei merinci sosio demografi responden yang tak setuju pada program tersebut.

Baca juga: Menkes: Vaksin Booster Gratis atau Berbayar Akan Diputuskan Pekan Depan

Tercatat, responden perempuan lebih banyak tidak setuju pada program tersebut yakni 57,1 persen. Sedangkan responden laki-laki yang tak setuju sebesar 52,6 persen.

Dari segi usia, responden berusia 22-25 tahun paling banyak tidak setuju pada program vaksinasi booster yakni 61,8 persen, lalu responden 41-55 tahun sebesar 61,6 persen.

Kemudian, dari segi pendidikan, lulusan SMP yang paling banyak tak setuju pada vaksinasi booster yakni 65,2 persen, lalu lulusan SD sebanyak 56,6 persen, dan lulusan SLTA 50,8 persen.

Dari segi pekerjaan, wiraswasta dan pengusaha yang paling banyak tak setuju pada vaksinasi booster yakni 60,5 persen, kemudian ibu rumah tangga 59,6 persen, dan buruh kasar sebesar 53,6 persen.

Dari segi pendapatan, penduduk dengan pendapatan 1-2 juta yang paling banyak tidak setuju terhadap vaksinasi booster yakni 58,0 persen, lalu penduduk berpendapatan kurang dari 1 juta sebanyak 55,6 persen.

Baca juga: Survei Indikator: Prabowo Capres Terkuat, Ungguli Ganjar dan Anies

Adapun survei digelar selama 6-11 Desember 2021. Survei melibatkan 2.020 responden yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.

Menggunakan metode wawancara tatap muka, survei ini memiliki margin of error sebesar 2,9 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com