JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, saat ini semua pihak harus berupaya agar varian Omicron tidak menyebar secara luas di Tanah Air.
Hal itu disampaikannya dalam keterangan pers untuk menyikapi ditemukannya kasus perdana penularan varian Omicron di Indonesia pada Kamis (16/12/2021).
"Sebagaimana sudah disampaikan Menteri Kesehatan, varian Omicron sudah terdeteksi di wilayah Indonesia. Ini memang tak terelakkan. Karena salah satu ciri varian ini adalah penularan sangat cepat," ujar Jokowi, dipantau dari siaran YouTube Sekretariat Presiden.
"Sekarang yang harus kita lakukan adalah bersama-sama sekuat tenaga (mencegah) agar varian ini tidak meluas di Tanah Air. Jangan sampai terjadi penularan lokal," kata dia.
Baca juga: Varian Omicron Terdeteksi di RI, Aturan Pelaksanaan Ibadah Natal Belum Berubah
Jokowi juga meminta semua pihak tetap menjaga kondisi pandemi di Indonesia agar tetap aman dan terkendali.
Beberapa caranya yakni memastikan jumlah kasus aktif Covid-19 tetap rendah dan menjaga tingkat penularan di bawah 1 persen.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengumumkan satu kasus perdana penularan varian Omicron di Indonesia.
Kasus tersebut terdeteksi pada pasien dengan inisial N yang bekerja sebagai petugas kebersihan di RS Wisma Atlet.
Temuan ini dipastikan pada 15 Desember 2021 setelah mendapat konfirmasi dari Balitbangkes Kemenkes dan GISAID.
Baca juga: Hoaks Vaksinasi Covid-19 Bertebaran, Kapolri: Jangan Takut
Budi menyebutkan, saat terkonfirmasi positif, pasien N dalam kondisi sehat dan tidak menderita gejala batuk ataupun demam.
Pasien itu lantas dikarantina di RS Wisma Atlet. Setelah dilakukan tes PCR yang kedua, pasien N dinyatakan negatif dari Covid-19.
Selain itu, Kemenkes sudah mendeteksi lima kasus berstatus probable penularan varian Omicron.
Perinciannya, yakni WNI yang baru kembali dari Amerika Serikat dan Inggris. Keduanya saat ini diisolasi di RS Wisma Atlet.
Baca juga: Kemenkes Siapkan RS hingga Molnupiravir Antisipasi Penyebaran Omicron
Ketiga kasus lainnya adalah WNA asal China di Manado.
Kelima orang ini masih berstatus probable dan saat ini sedang dilakukan tes genome sequencing terhadap mereka.
Budi berharap dalam tiga hari ke depan hasilnya sudah bisa dikonfirmasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.