JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk pertama kalinya persentase jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia tercatat di bawah 1 persen.
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, kondisi ini terjadi dalam sepekan terakhir.
"Untuk kasus aktif, ini kali pertama Indonesia berada di bawah angka 1 persen yaitu 0,86 persen di minggu terakhir. Jika dibandingkan saat lonjakan kedua, kasus aktif sempat menyentuh 19 persen," ujar Wiku, dikutip dari siaran pers di laman covid19.go.id, Rabu (6/10/2021).
Baca juga: Dalam Sepekan, Rata-rata Penambahan Kasus Covid-19 Harian di Bawah 2.000
Wiku menyebutkan, angka kasus aktif Covid-19 saat ini lebih baik dari rata-rata dunia. Sebab, rata-rata kasus aktif dunia tidak pernah mencapai di bawah 1 persen.
"Dan saat ini kasus aktif dunia sebesar 7,77 persen. Penurunan (kasus aktif) yang sangat drastis ini berhasil kita capai dalam waktu kurang lebih dua bulan saja," tegas Wiku.
Namun, Wiku mengingatkan kepada pemerintah daerah, utamanya yang saat ini memiliki kasus aktif yang masih tinggi.
Daerah tersebut yakni Kalimantan Utara 8,83 persen, Papua 5,33 persen, Aceh 4,0 persen, Kalimantan Tengah 3,08 persen dan Lampung 2,63 persen.
Sementara itu, apabila dilihat dari data kematian pekan ini, terdapat lima provinsi yang mengalami kenaikan kematian tertinggi.
Kelimanya yaitu Jawa Tengah sebanyak 100 kasus kematian, Jawa Timur 81 kasus, Aceh 63 kasus, Papua 44 kasus dan Bali 41 kasus.
Wiku mengingatkan agar Aceh dan Papua memperhatikan kondisi itu.
"Pasalnya, baik kondisi kematian maupun kasus aktifnya sejalan dengan kondisi bed of ratio (BOR) atau ketersediaan tempat tidur pada provinsi tersebut," ungkap Wiku.
"Papua dan Aceh sama-sama masuk lima besar kematian dan kasus aktif tertinggi minggu ini, nyatanya juga termasuk lima besar BOR tertinggi," lanjutnya.
Baca juga: UPDATE 5 Oktober: Ada 29.823 Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia
Adapun BOR di Papua tercatat sebesar 20,52 persen dan BOR di Aceh 14,27 persen.
Sementara itu, provinsi lainnya yang mencatatkan BOR tertinggi adalah DI Yogyakarta sebesar 15,84 persen, Bali sebesar 11,28 persen dan NTT sebesar 11,44 persen.
"Maka perlu perhatian bagi lima provinsi ini untuk segera turunkan BOR-nya. Dengan segera meningkatkan kualitas penanganan pasien Covid-19 agar seluruhnya dapat sembuh," kata Wiku.
Wiku meminta pemerintah daerah membaca data dan angka Covid-19 di wilayahnya masing-masing.
Setelah itu data tersebut dapat diperbandingkan dengan daerah lainnya serta angka nasional. Dengan demikian dapat mengetahui posisi daerah masing-masing saat ini.
"Jika ternyata berada di posisi tertinggi, untuk perkembangan yang kurang baik, seperti kasus aktif, kasus positif, kematian dan BOR, maka segera koordinasikan dengan perangkat daerah atau pemerintah pusat jika diperlukan," kata Wiku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.