Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IDI Kecam Penyerangan Tenaga Kesehatan yang Diduga oleh KKB di Papua

Kompas.com - 17/09/2021, 09:18 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Papua mengecam penyerangan tenaga kesehatan di puskesmas yang berlokasi di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua pada Senin (13/9/2021).

Penyerangan itu diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Ketua IDI Wilayah Papua Donald Willem S Aronggear mengatakan, penyerangan tersebut mengakibatkan satu nakes bernama Gabriella Meilani meninggal, beberapa nakes luka-luka, dan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) terbakar.

Baca juga: Kemenkes Sampaikan Dukacita atas Gugurnya Tenaga Kesehatan di Papua

"Ini sangat memprihatinkan kita sebagai nakes dalam pengabdian kepada masyarakat dan pasti ini tidak diinginkan oleh siapa pun," kata Donald dalam konferensi pers IDI secara virtual, Jumat (17/9/2021).

"Saya yakin siapa pun tidak menginginkan kejadian seperti ini, baik nakes, dan terutama yang dirugikan nantinya ini adalah masyarakat," ujar dia.

Donald mengatakan, dalam kondisi konflik di Papua, nakes seharusnya tidak menjadi target sasaran.

Sebab, lanjutnya, tugas nakes adalah memberikan pelayanan terhadap masyarakat.

"Kesampingkan masalah politik silakan itu urusan politik, tapi nakes tidak terlibat dalam masalah politik tersebut, mereka berkonsentrasi dalam pelayanan masyarakat itu tugas mulia," ujarnya.

Baca juga: Vaksinasi Dosis Pertama Nakes di Papua Belum Rampung, Ini Penjelasan Kemenkes

Lebih lanjut, Donald mengatakan, pihaknya sudah melayangkan surat kepada Gubernur Papua untuk dapat menjamin keamanan dan keselamatan nakes yang bertugas di seluruh wilayah Papua.

Ia juga meminta pemerintah daerah untuk berkoordinasi dengan tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama dalam menjaga keamanan para nakes selama menjalankan tugas.

"Kami mengharapkan sekali bahwa mereka (nakes) ini sebagai pengabdi artinya janganlah diganggu, biarlah mereka melayani masyarakat dengan sepenuh apa yang mereka bisa kerjakan," kata dia.

Baca juga: Begini Kronologi Hilangnya Pesawat Rimbun Air di Intan Jaya Papua

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com