JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial (Kemensos) Harry Hikmat mengatakan, anak yang kehilangan orangtua akibat pandemi Covid-19 rentan mengalami masalah ekonomi.
Masalah tersebut, kata dia, juga bisa membuat anak terjerumus dalam kelompok miskin.
"Pemahaman kami setelah melakukan assesment, memang anak-anak ini terdampak dengan kehilangan orangtua, seperti pada umumnya anak yatim piatu," kata Harry dalam diskusi daring, Rabu (8/9/2021).
Harry menyebut, anak yang ditinggal orangtua biasanya sulit memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, nutrisi, tempat tinggal, sekolah hingga akses kesehatan.
Baca juga: Di Jakarta Barat, Ada 675 Anak Kehilangan Orangtua akibat Covid-19
Oleh karena itu, pemerintah menyiapkan program rehabilitasi sosial terintegrasi (Atensi) yang salah satunya fokus pada pengasuhan anak.
"Family support selain daripada bantuan hidup yang layan dan berbagai hal komponen kebutuhan anak," ujar dia.
Harry mengatakan, pengasuhan anak yang kehilangan orangtua akibat Covid-19 diprioritaskan pada keluarga terdekat terlebih dahulu.
Kemudian, pemerintah akan masuk dan memberikan bantuan lainnya yang memang dibutuhkan anak tersebut seperti nutrisi, sarana dan prasarana, serta kesehatan.
"Atau mungkin di komunitas ada paguyuban, ada komitmen bersama, ada posyandu dan sebagainya yang memberikan pengasuhan alternatif jadi berbasis komunitas," ujar dia.
"Atau memang sangat diperlukan atas ketiadaan yang mengasuh sehingga diperlukan tinggal di panti misalkan," kata dia.
Baca juga: Di Kota Tangerang, 838 Anak Kehilangan Orangtua akibat Covid-19
Harry mengatakan, masalah pengasuhan yang mendadak juga bisa menjadi masalah bagi anak yang ditinggal orangtuanya karena sakit atau lainnya.
Menurut dia, terkadang pengasuh tidak siap untuk mengasuh anak sehingga tidak bisa mencukupi kebutuhan anak yang diasuh.
"Banyak anak-anak yang kehilangan aktivitas keseharian bahkan kerentanan terhadap kekerasan itu terjadi," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.