Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak yang Kehilangan Orangtua di Tengah Pandemi Rentan Masuk Kelompok Miskin

Kompas.com - 08/09/2021, 17:41 WIB
Sania Mashabi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial (Kemensos) Harry Hikmat mengatakan, anak yang kehilangan orangtua akibat pandemi Covid-19 rentan mengalami masalah ekonomi.

Masalah tersebut, kata dia, juga bisa membuat anak terjerumus dalam kelompok miskin.

"Pemahaman kami setelah melakukan assesment, memang anak-anak ini terdampak dengan kehilangan orangtua, seperti pada umumnya anak yatim piatu," kata Harry dalam diskusi daring, Rabu (8/9/2021).

Harry menyebut, anak yang ditinggal orangtua biasanya sulit memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, nutrisi, tempat tinggal, sekolah hingga akses kesehatan.

Baca juga: Di Jakarta Barat, Ada 675 Anak Kehilangan Orangtua akibat Covid-19

Oleh karena itu, pemerintah menyiapkan program rehabilitasi sosial terintegrasi (Atensi) yang salah satunya fokus pada pengasuhan anak.

"Family support selain daripada bantuan hidup yang layan dan berbagai hal komponen kebutuhan anak," ujar dia. 

Harry mengatakan, pengasuhan anak yang kehilangan orangtua akibat Covid-19 diprioritaskan pada keluarga terdekat terlebih dahulu.

Kemudian, pemerintah akan masuk dan memberikan bantuan lainnya yang memang dibutuhkan anak tersebut seperti nutrisi, sarana dan prasarana, serta kesehatan.

"Atau mungkin di komunitas ada paguyuban, ada komitmen bersama, ada posyandu dan sebagainya yang memberikan pengasuhan alternatif jadi berbasis komunitas," ujar dia. 

"Atau memang sangat diperlukan atas ketiadaan yang mengasuh sehingga diperlukan tinggal di panti misalkan," kata dia.

Baca juga: Di Kota Tangerang, 838 Anak Kehilangan Orangtua akibat Covid-19

Harry mengatakan, masalah pengasuhan yang mendadak juga bisa menjadi masalah bagi anak yang ditinggal orangtuanya karena sakit atau lainnya.

Menurut dia, terkadang pengasuh tidak siap untuk mengasuh anak sehingga tidak bisa mencukupi kebutuhan anak yang diasuh.

"Banyak anak-anak yang kehilangan aktivitas keseharian bahkan kerentanan terhadap kekerasan itu terjadi," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Nasional
745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

Nasional
Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Nasional
Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Nasional
Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Nasional
Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Nasional
Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Nasional
Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Nasional
Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko 'Deadlock'

Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko "Deadlock"

Nasional
Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Nasional
PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

Nasional
Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Nasional
PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi 'Online' Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi "Online" Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

Nasional
KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

Nasional
KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com