Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Sebut Tingkat Kesembuhan Pasien Covid-19 Capai 91 Persen dalam Sepekan Terakhir

Kompas.com - 30/08/2021, 06:46 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan, terdapat peningkatan kasus kesembuhan pasien Covid-19 dalam satu minggu terakhir.

Pada periode 20 hingga 27 Agustus 2021, rata-rata jumlah pasien sembuh terdapat lebih dari 25.000 orang per hari.

"Secara total, per 27 Agustus 2021, angka kumulatif kesembuhan berada di atas 3,6 juta atau tepatnya 3.689.256 orang sembuh," ujar Johnny, dikutip dari siaran pers di laman covid-19.go.id, Senin (30/8/2021).

"Mengingat jumlah kasus konfirmasi (kasus positif) hingga tanggal tersebut adalah 4.056.354 kasus, maka angka kesembuhan Covid-19 di Indonesia per 27 Agustus 2021 mencapai 91 persen," kata dia.

Baca juga: Penting, 5 Fase Latihan Fisik untuk Pemulihan Penyintas Covid-19

Johnny menyebutkan, tingkat kesembuhan tertinggi tercatat pada  25 Agustus dengan 35.082 pasien sembuh.

Berdasarkan data dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, angka kesembuhan di Ibu Kota mencapai 97,5 persen atau lebih tinggi dari nasional.

Hingga 27 Agustus 2021, total jumlah orang yang dinyatakan telah sembuh di DKI Jakarta sebanyak 827.674 orang sembuh.

"Tren positif pertambahan jumlah orang sembuh tersebut juga terlihat di provinsi-provinsi lain, terutama Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Utara, DI Yogyakarta, dan Jawa Tengah," ungkap Johnny.

Baca juga: Amnesty International Indonesia Minta Pemerintah Jamin Hak Tenaga Kesehatan

Menurut dia, tingginya tingkat kesembuhan pasien ini tak lepas dari perjuangan para tenaga kesehatan dan relawan yang bekerja merawat pasien Covid-19. Bahkan, tidak sedikit tenaga kesehatan yang berpulang dalam pengabdiannya melakukan penanganan pandemi.

Mengutip data Ikatan Dokter Indonesia (IDI) per 3 Agustus 2021, Johnny menyebutkan, 640 dokter meninggal akibat Covid-19.

Tidak hanya para dokter, Indonesia juga kehilangan banyak tenaga kesehatan lain akibat virus ini, misalnya para perawat dan petugas di rumah sakit atau pusat isolasi.

"Karena itu, pemerintah menomorsatukan para tenaga kesehatan dalam mendapatkan vaksin booster guna perlindungan tambahan," kata Johnny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com