Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosiolog Anggap Anggota DPR yang Tetap Gelar Pernikahan di Tengah Pandemi Egois

Kompas.com - 10/08/2021, 22:12 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) AB Widyanta menilai anggota DPR yang tetap menggelar acara pernikahan di masa pandemi menunjukan sikap tak peduli dan egois pada kepentingan publik.

Pendapat itu disampaikan Widyanta menanggapi pernikahan Anggota Komisi IV DPR Luluk Nur Hamidah di Java Terrace Kitchen, Solo, yang dibubarkan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Surakarta, Sabtu (7/8/2021).

"Kendati sudah meminta maaf kepada publik, kenekatan anggota DPR untuk menggelar acara pernikahannya di hotel pada masa PPKM itu bisa dibaca sebagai pejabat publik yang ignorant, egois, tidak peduli pada masalah publik di masa pandemi ini yaitu masalah kesehatan dan keselamatan jiwa orang lain atau pun masyarakat," sebut Widyanta pada Kompas.com, Selasa (10/8/2021).

Widyanta menegaskan bahwa tindakan ini bukan sekedar persoalan etik sebagai pejabat negara. Namun, lebih serius, terkait dengan kepekaan pada situasi bencana.

Baca juga: Fakta Resepsi Anggota DPR Luluk Dibubarkan Satpol PP di Solo, Komentar Gibran hingga Minta Maaf

"Tidak adanya kepekaan terhadap risiko bencana yang akibatnya akan ditanggung oleh orang lain. Secara langsung maupun tidak langsung, praktik-praktik itu berpotensi menciptakan kerentanan dan risiko yang besar bagi masyarakat," terangnya.

"Kenekatan ini mencerminkan rendahnya kadar sense of crisis dari sejumlah pemimpin kita," tutur Widyanta.

Terakhir Widyanta menyinggung pentingnya kewajiban para pejabat negara untuk memiliki kepekaan dan sense of crisis di masa pandemi ini.

"Adalah sebuah keharusan bagi para pemimpin, pejabat publik untuk menjadi role model yang lebih sensitif, peka, dan berkesadaran penuh bahwa seluruh tindakan yang dilakukan pada masa pandemi ini punya implikasi ancaman dan risiko bagi orang lain," papar dia.

"Kesadaran penuh itulah mestinya selalu menjadi acuan bagi para pemimpin publik, dan juga seluruh warga negara untuk saling mengemban tanggung jawab bersama dalam hidup bersama kita," pungkas dia.

Diberitakan sebelumnya Anggota Komisi IV Luluk Nur Hamidah menyampaikan permintaan maaf karena telah menggelar acara pernikahan di masa pandemi Covid-19.

Baca juga: Acara Pernikahannya Dibubarkan Satpol PP, Anggota DPR Luluk Nur Hamidah Minta Maaf

Luluk menjelaskan bahwa acara itu dihadiri oleh keluarga dan kerabat dalam jumlah terbatas.

"Pertama saya mohon maaf atas kabar pernikahan saya yang menjadi ramai di media, mengingat semua sedang fokus kepada penanganan Covid-19 dan saya sendiri sebenarnya memilih untuk pernikahan ini secara privat untuk keluarga, kerabat, kolega terbatas," ucapnya.

Sementara itu dikutip dari Kompas.id, Satgas Covid-19 Kota Surakarta membubarkan dan memindahkan pernikahan Luluk dengan anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Alfitra Salam.

"Kami mengecek dan memang ada (resepsi). Kemudian dilakukan mediasi agar tidak diadakan kegiatan di lokasi (hotel). Karena, menurut peraturan selama masa PPKM level 4, pernikahan hanya boleh dilaksanakan di tempat ibadah atau tempat pencatat sipil," ujar Kasatpol PP Kota Surakarta, Arif Darmawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tingkat Kemiskinan Ekstrem di 6 Provinsi Papua Masih Tinggi

Tingkat Kemiskinan Ekstrem di 6 Provinsi Papua Masih Tinggi

Nasional
Kasus 109 Ton Emas Antam, Kejagung: Emasnya Asli, tapi Perolehannya Ilegal

Kasus 109 Ton Emas Antam, Kejagung: Emasnya Asli, tapi Perolehannya Ilegal

Nasional
35 Bakal Calon Kepala Daerah Dapat Rekomendasi PKB, Ini Daftarnya

35 Bakal Calon Kepala Daerah Dapat Rekomendasi PKB, Ini Daftarnya

Nasional
Pemerintah Targetkan Kemiskinan Ekstrem Kurang dari 1 Persen di Akhir Kepemimpinan Jokowi

Pemerintah Targetkan Kemiskinan Ekstrem Kurang dari 1 Persen di Akhir Kepemimpinan Jokowi

Nasional
PKB Klaim Kian Banyak Relawan Dorong Kiai Marzuki di Pilkada Jatim

PKB Klaim Kian Banyak Relawan Dorong Kiai Marzuki di Pilkada Jatim

Nasional
Menpora Ungkap Pertemuan Prabowo-Ridwan Kamil Bahas Pilkada Jabar

Menpora Ungkap Pertemuan Prabowo-Ridwan Kamil Bahas Pilkada Jabar

Nasional
Anggota DPR Minta Pemerintah Jelaskan Detail Izin Usaha Tambang Ormas

Anggota DPR Minta Pemerintah Jelaskan Detail Izin Usaha Tambang Ormas

Nasional
Akui Tapera Banyak Dikritik, Menteri PUPR: Kita Ikuti Saja Prosesnya

Akui Tapera Banyak Dikritik, Menteri PUPR: Kita Ikuti Saja Prosesnya

Nasional
Hasto Beri Sinyal PDI-P Bakal Lawan Calon Didukung Jokowi di Pilkada 2024

Hasto Beri Sinyal PDI-P Bakal Lawan Calon Didukung Jokowi di Pilkada 2024

Nasional
Terima SK, Khofifah-Emil Dardak Resmi Didukung PAN di Pilkada Jatim 2024

Terima SK, Khofifah-Emil Dardak Resmi Didukung PAN di Pilkada Jatim 2024

Nasional
PKB Utus Dua Elitenya Bertanding Tingkatkan Elektabilitas untuk Diusung di Pilkada Jabar

PKB Utus Dua Elitenya Bertanding Tingkatkan Elektabilitas untuk Diusung di Pilkada Jabar

Nasional
Berseloroh Saat Buka Kotak Suara di Sidang MK, Saldi Isra: Jarang-jarang Ini, Kejadian Langka

Berseloroh Saat Buka Kotak Suara di Sidang MK, Saldi Isra: Jarang-jarang Ini, Kejadian Langka

Nasional
Minta Perkara TPPU Dipercepat, SYL: Umur Sudah 70 Tahun, Makin Kurus

Minta Perkara TPPU Dipercepat, SYL: Umur Sudah 70 Tahun, Makin Kurus

Nasional
Kata Zulhas, Jokowi Larang Kaesang Maju Pilkada Jakarta meski Ada Putusan MA

Kata Zulhas, Jokowi Larang Kaesang Maju Pilkada Jakarta meski Ada Putusan MA

Nasional
Soal Wacana Maju Pilkada Jakarta, PSI: Tergantung Mas Kaesang dan KIM

Soal Wacana Maju Pilkada Jakarta, PSI: Tergantung Mas Kaesang dan KIM

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com