Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Nadiem: RI Butuh Pemimpin yang Berani Ambil Risiko

Kompas.com - 13/07/2021, 18:08 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengatakan Indonesia membutuhkan sosok pemimpin yang berani mengambil risiko.

Nadiem mengatakan seorang pemimpin juga perlu menemukan solusi atas tantangan yang dapat menghambat pekerjaan.

“Indonesia saat ini membutuhkan pemimpin-pemimpin yang berani mengambil risiko," kata Nadiem dalam acara “Penutupan Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan VI Tahun 2021”, Selasa (13/7/2021).

Baca juga: Nadiem: Indonesia Perlu Lebih dari 2,2 Juta Guru

“Pemimpin perlu menemukan solusi atas tantangan struktural yang menghambat kerja. Perubahan di aspek struktural kemudian perlu diikuti perubahan kultural, agar terbentuk mentalitas yang berorientasi pada kemajuan,” imbuh dia.

Eks CEO Go-jek ini pun menekankan, seorang pemimpin perlu menyadari pentingnya gotong royong sehingga tidak bekerja sendirian.

Ia menyebut, konsep kerja yang mengedepankan gotong royong dan kolaborasi adalah asas kerja di lingkungan kementeriannya.

“Seperti yang saya tekankan pada berbagai kesempatan, pemimpin harus bisa berkolaborasi,” ucap dia.

Menurut dia, Kemendikbud Ristek memiliki tugas untuk memberikan pelayanan pendidikan yang berkualitas.

Nadiem berharap kebijakan Merdeka Belajar dapat melahirkan calon pemimpin muda yang memiliki kemauan kuat mengabdi pada negara.

Baca juga: Nadiem: Kita Kekurangan Jumlah Pengajar dalam Jumlah Cukup Besar

“Kami tengah mengupayakan lahirnya generasi pemimpin baru dengan kemauan yang kuat untuk mengabdi pada negara,” ucap dia.

Selain itu, melalui pelatihan kepemimpinan nasional (PKN) ini, Nadiem mendorong terciptanya pemimpin yang terus mendorong pembelajaran dan inovasi.

“Diharapkan dapat melahirkan para pemimpin yang mampu menciptakan lingkungan kerja yang mendorong pembelajaran dan inovasi,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com