Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: Pemudik Lebaran 2021 Lebih Banyak daripada Tahun Lalu

Kompas.com - 19/05/2021, 18:48 WIB
Tsarina Maharani,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes (Pol) Ahmad Ramadhan mengatakan, masyarakat yang mudik saat libur Lebaran 2021 lebih banyak jika dibandingkan tahun lalu.

Menurut Ramadhan, peningkatan pemudik sudah diprediksi pemerintah karena itulah diberlakukan peniadaan mudik Lebaran pada tahun ini.

"Kalau tahun 2020 masyarakat masih banyak yang tidak melakukan mudik. Di mana tahun ini lebih banyak mudiknya, sehingga kita lakukan larangan mudik itu. Namun, pada pelaksanannya tahun ini masyarakat yang mudik itu lebih banyak dari tahun lalu," kata Ramadhan dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (19/5/2021).

Periode peniadaan mudik Lebaran itu berlaku pada 6-17 Mei 2021.

Baca juga: Larangan Mudik Berakhir, Lebih dari 9.000 Penumpang KA Tinggalkan Jakarta Hari Ini

Kebijakan itu ditetapkan pemerintah lewat Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitiri Tahun 1442 Hijriah dan Upaya Pengendalian Penyebaran Covid-19 selama Bulan Suci Ramadhan 1441 H.

Izin perjalanan hanya diberikan pada masyarakat yang akan melakukan pekerjaan atau dinas, kunjungan keluarga duka atau sakit, kepentingan kehamilan dan persalinan, serta keperluan nonmudik lainnya.

Syaratnya, masyarakat yang punya keperluan tersebut harus memiliki surat izin perjalanan tertulis atau Surat Izin Keluar/Masuk (SIKM).

Namun, kata Ramadhan, banyak juga masyarakat yang melakukan perjalanan sebelum periode peniadaan mudik Lebaran berlaku.

"Peniadaan mudik ini dilaksanakan pada saat Operasi Ketupat. Namun, pelaksanaannya dalam Operasi Ketupat ini sebelum Operasi Ketupat banyak warga yang sudah mudik," tuturnya.

Baca juga: 1,5 Juta Warga Nekat Mudik, Pemerintah Siapkan Ribuan Ruang ICU dan Isolasi

Ramadhan menyatakan, selama Operasi Ketupat 2021, ada 149.353 penindakan keselamatan serta ketertiban lalu lintas dan pelanggaran lalu lintas, 1.291 kejadian kecelakaan lalu lintas, serta 654.623 penindakan pelanggaran protokol kesehatan.

Kemudian, penindakan pelanggaran travel gelap sebanyak 835 unit. Selanjutnya, pemeriksaan terhadap kendaraan bermotor sebanyak 1.283.123 dengan jumlah kendaraan bermotor yang diputarbalikkan arah sebanyak 397.892 unit.

Rinciannya, kendaraan roda dua sebanyak 234.324 unit, kendaraan roda empat sebanyak 142.426 unit, kendaraan penumpang roda empat sebanyak 12.914 unit, dan kendaraan roda empat kendaraan barang 8.228 unit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang Online dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang Online dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com