Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kemensos Luncurkan "e-Performance", Risma: Jangan Sampai Terima Gaji Utuh, Tapi Kinerja Tidak Baik

Kompas.com - 10/05/2021, 15:30 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia (RI) akan segera menerapkan penilaian kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan aplikasi e-Performance dalam rangka melakukan perbaikan pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang masing-masing.

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengungkapkan, aplikasi e-Performance dapat membantu mengukur produktivitas kinerja ASN dan institusi terkait di Kemensos.

“Dengan e-Perfomance masing-masing mengerjakan apa, output seperti apa, sehingga jangan sampai terima gaji utuh tetapi tidak menampilkan kinerja yang baik dalam bekerja,” ungkap Mensos Risma saat meluncurkan aplikasi e-Performance di Gedung Aneka Bhakti, Jakarta, Senin (10/5/2021).

Mensos Risma menjelaskan, dalam aplikasi e-Performance terdapat banyak indikator yang terkoneksi secara otomatis, antara lain jam berapa masuk kantor, jam berapa pulang kantor, output kinerja, dan lainnya.

“Jika performance kurang baik seperti selalu datang terlambat, pulang lebih cepat, itu akan dihitung dan ditotal, serta selanjutnya diproses ke bagian kepegawaian,” ungkapnya dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Senin.

Selain itu, kata Risma, terdapat reward dan punishment bagi ASN dalam melakukan tugas.

Jadi setiap pekerjaan yang diterima oleh ASN ada bobotnya sehingga secara otomatis berpengaruh kepada jenjang dan karier.

Menurutnya, ASN harus mempertanggungjawabkan kinerjanya, karena ASN digaji oleh rakyat melalui pajak.

Ia mengatakan, pada tahap awal akan dilaksanakan evaluasi setelah satu bulan aplikasi e-Performance diterapkan.

Risma menjelaskan aplikasi tersebut tidak dibuat dari nol, karena sejak 2011, aplikasi serupa sudah diterapkan di Kota Surabaya.

Untuk diketahui, pembuaan aplikasi e-Performanc melibatkan Kementerian terkait, yaitu Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN RB) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).

“Untuk poin-poin sudah didiskusikan dengan Kemen PAN RB dan dengan Komkominfo terkait teknologi dan software dibuat sendiri,” ucap Mensos Risma.

Pada kesempatan tersebut, ia pun mencontohkan Korea Selatan yang sudah berhasil membangun sumber daya manusia (SDM) yang baik. Hal ini dimulai dari meningkatkan performance individu.

“Dimulai dari individu yang berpengaruh terhadap sekitarnya, dan terus lingkungan lainnya, sehingga nanti bisa mengeluarkan output dan menjadi gerakan yang goal-nya di level menjadi budaya bangsa,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com