Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanda Tangani MoU dengan Menristek, Menkes Harap Pertukaran Informasi soal Covid-19 Secair Mungkin

Kompas.com - 08/01/2021, 23:48 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berharap, implementasi tanda tangan nota kesepahaman antara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) tentang surveilans genom Covid-19 tidak dipersulit birokrasi.

Ia berpesan kepada jajarannya agar menjalankan pertukaran secair mungkin dengan Kemenristek tanpa terlalu banyak birokrasi.

"Tidak usah terlalu banyak surat menyurat, izin-izinan. Pertukaran yang cair dari informasi. Jadi informasi harus cair dipertukarkan antara jaringan," kata Budi dalam konferensi pers online, Jumat (8/1/2021).

Baca juga: Cerita Menkes yang Baru Tahu Soal Mutasi Virus Corona dari Menristek

Budi menegaskan bahwa ia tak sungkan apabila Kemenristek membutuhkan sumber dari Kemenkes terkait surveilans genom Covid-19.

Begitu juga sebaliknya, Kemenristek diharapkan tidak mempersulit apabila Kemenkes membutuhkan bantuan sumber perguruan tinggi misalnya.

"Saya depan pak Bambang langsung kasih izin nih. Pak Bambang kalau butuh resources apa di kita, baik itu lab, maupun sumber daya manusia harus segera kita berikan. Cair saja, yang gampang saja, biar cepat," ujar dia. 

Sebab, kata dia, untuk melawan pandemi Covid-19, dibutuhkan langkah yang cepat karena virus pun juga menyerang dengan hal serupa.

Untuk itu, ia mengatakan, pihaknya akan mengawalinya dengan membangun network antara Kemenkes dan Kemenristek secara informal.

"Kemudian yang kedua, pertukaran resources-nya ya harus cair. Baik dalam sisi alat, orang, informasi juga. Jadi antara ketiganya itu harus cair, tidak usah terlalu birokrasi," ujar dia.

Baca juga: Pelajari Mutasi Virus Corona, Kemenkes dan Kemenristek Teken MoU

Selanjutnya, ada para ahli atau tim genomic surveilans yang bertugas membangun nama dan kerja sama sehingga dapat menjadi wakil Indonesia di dunia.

"Harus eksis, harus segera keluar ke dunia dan bilang, eh Indonesia sudah punya nih. Kita ada jaringan ini. Jadi kalau apa-apa kontaknya ke kita," kata dia. 

Kendati demikian, tim dinilai juga harus aktif berkontribusi pada dunia untuk bersama meneliti mutasi virus Covid-19.

Hal ini diperlukan agar perspektif Indonesia didengar oleh dunia genome sequencing.

Kementerian Kesehatan dan Kementerian Riset dan Teknologi sepakat untuk melaksanakan kerja sama tentang surveilans genom virus Covid-19 pada Jumat (8/1/2021).

Baca juga: Kasus Harian Covid-19 Tembus 10.000, Epidemiolog: Perjalanan Pandemi Masih Jauh

Adapun dokumen perjanjian telah dibahas bersama telah intensif oleh perwakilan dua kementerian.

Perjanjian ini dilakukan guna mengetahui epidemiologi molekuler, karakteristik, dampak kesehatan dan pelacakan kasus untuk manajemen pencegahan dan penanggulanan Covid-19.

Dalam implementasinya, kerja sama akan melibatkan banyak pihak antara lain perguruan tinggi, rumah sakit, dan laboratorium yang ada di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Nasional
SYL Ngaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

SYL Ngaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

Nasional
PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

Nasional
Apresiasi Perwira Inovatif, Annual Pertamina Awards Ke-14 Resmi Dibuka

Apresiasi Perwira Inovatif, Annual Pertamina Awards Ke-14 Resmi Dibuka

Nasional
Bertanya ke Saksi, SYL Tegaskan Bagikan Sembako hingga Sewa Pesawat untuk Kepentingan Masyarakat

Bertanya ke Saksi, SYL Tegaskan Bagikan Sembako hingga Sewa Pesawat untuk Kepentingan Masyarakat

Nasional
162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

Nasional
34 dari 37 WNI yang Berhaji Tanpa Visa Haji Dibebaskan dan Dipulangkan ke Tanah Air

34 dari 37 WNI yang Berhaji Tanpa Visa Haji Dibebaskan dan Dipulangkan ke Tanah Air

Nasional
KPU Akan Rapat Internal dan Konsultasi dengan DPR Usai MA Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah

KPU Akan Rapat Internal dan Konsultasi dengan DPR Usai MA Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
TNI Siap Dikirim ke Gaza untuk Operasi Perdamaian

TNI Siap Dikirim ke Gaza untuk Operasi Perdamaian

Nasional
Istri Terima Uang Rp 30 Juta Per Bulan dari Kementan, SYL: Ada Kegiatan Dharma Wanita

Istri Terima Uang Rp 30 Juta Per Bulan dari Kementan, SYL: Ada Kegiatan Dharma Wanita

Nasional
PN Jakpus Tak Berwenang Adili Gugatan soal Pencalonan Gibran, Pengacara Jokowi: Tak Terbukti Lawan Hukum

PN Jakpus Tak Berwenang Adili Gugatan soal Pencalonan Gibran, Pengacara Jokowi: Tak Terbukti Lawan Hukum

Nasional
Hasto Curiga Ada 'Orderan' di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

Hasto Curiga Ada "Orderan" di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

Nasional
Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Nasional
Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com