Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya Soal Penembakan 6 Simpatisan FPI, Ini Kata Moeldoko

Kompas.com - 07/12/2020, 21:35 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi II DPR dari Fraksi Partai Gerindra Sodik Mudjahid menyinggung kasus penembakan 6 anggota simpatisan Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di Tol Cikampek, Senin (7/12/2020) dini hari.

Hal tersebut disampaikan Sodik dalam rapat kerja dengan Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Mensesneg dan Menseskab secara virtual, Senin (7/12/2020).

Sodik menanyakan, apakah pemerintah pusat sudah mendapatkan informasi yang utuh terkait kasus penembakan 6 orang simpatisan FPI tersebut.

Sebab, menurut Sodik, kasus tersebut tengah menjadi sorotan publik.

"Apakah pihak Istana sudah mendapatkan informasi sesungguhnya? Kami ingin mendapatkan informasi yang sesungguhnya kenapa? Karena di media sangat kontroversi antara pernyataan polisi dengan pihak HRS," kata Sodik.

Baca juga: CCTV di Sekitar Lokasi Penembakan Laskar FPI Rusak Sejak 6 Desember

Menanggapi hal tersebut, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, belum bisa memberikan informasi yang sebenarnya karena baru menerima informasi terkait penembakan tersebut melalui media.

"Saya belum bisa memberikan informasi yang sesungguhnya Pak, karena saya baru membaca di media, dan perlu akurasi yang sangat tinggi, perlu proses. Dan saya sudah mengkalkulasi situasinya seperti apa karena kejadian ini cukup sensitif," kata Moeldoko.

Sementara itu, anggota Komisi II DPR dari Fraksi PKS Nasir Djamil mengatakan, Presiden Joko Widodo bisa membentuk tim pencari fakta untuk mengungkap kasus tersebut.

"Karena ada kesimpang siuran informasi terkait peristiwa tersebut, mudah-mudahan dengan tim pencari fakta, kita dapatkan kebenaran dengan peristiwa tersebut," kata Nasir.

Menjawab hal tersebut, Moeldoko mengatakan, belum bisa memberikan komentar terkait tim pencari fakta tersebut.

Baca juga: Polri Klaim Tak Pernah Persulit Keluarga Urus Jenazah 6 Anggota Laskar FPI

Namun, kata Moeldoko, usulan tersebut akan disampaikan kepada pemerintah.

"Tentang tim pencari fakta saya belum bisa memberikan komentar, tapi akan kami sampaikan nanti," ujar Moeldoko.

Sebelumnya diberitakan, polisi menembak enam dari 10 orang yang disebut merupakan simpatisan Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, tepatnya di Kilometer 50, pada Senin (7/12/2020) dini hari.

Kapolda Metro Jaya Fadil Imran mengatakan bahwa penembakan terhadap enam orang tersebut dilakukan karena mereka diduga melakukan penyerangan terhadap jajarannya saat menjalankan tugas penyelidikan kasus Rizieq.

"Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang kemudian melakukan tindakan tegas dan terukur terhadap kelompok yang diduga pengikut MRS, dan meninggal dunia sebanyak enam orang," ujar Fadil dalam konferensi pers, Senin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPR Dengar 100.000 Jemaah Umrah Belum Pulang, Diduga Mau Haji Colongan

DPR Dengar 100.000 Jemaah Umrah Belum Pulang, Diduga Mau Haji Colongan

Nasional
Soal RAPBN 2025, Said Abdullah Soroti Masalah Kemiskinan, Stunting, hingga Pendidikan

Soal RAPBN 2025, Said Abdullah Soroti Masalah Kemiskinan, Stunting, hingga Pendidikan

Nasional
PKB Bakal Panggil Anies untuk Uji Kelayakan sebagai Cagub Jakarta

PKB Bakal Panggil Anies untuk Uji Kelayakan sebagai Cagub Jakarta

Nasional
Cak Imin Bakal Putuskan Hasil Uji Kelayakan Bobby Jadi Cagub dari PKB

Cak Imin Bakal Putuskan Hasil Uji Kelayakan Bobby Jadi Cagub dari PKB

Nasional
Dilaporkan ke KPK, Khofifah: Saya Baru Dengar

Dilaporkan ke KPK, Khofifah: Saya Baru Dengar

Nasional
Dirut Jasa Raharja Rivan A Purwantono Berikan Kuliah Umum 'Etika Bisnis dan Keberlanjutan' di UGM

Dirut Jasa Raharja Rivan A Purwantono Berikan Kuliah Umum "Etika Bisnis dan Keberlanjutan" di UGM

Nasional
Klaim Lulus Uji Kelayakan Cagub dari PKB, Bobby Bicara Sosok Cawagub

Klaim Lulus Uji Kelayakan Cagub dari PKB, Bobby Bicara Sosok Cawagub

Nasional
Reformasi Birokrasi dan Konsep Resiprokal

Reformasi Birokrasi dan Konsep Resiprokal

Nasional
Bamsoet Klaim Ada Aspirasi Publik yang Ingin UUD 1945 Diamendemen Lagi

Bamsoet Klaim Ada Aspirasi Publik yang Ingin UUD 1945 Diamendemen Lagi

Nasional
Setelah Surya Paloh, Pimpinan MPR Akan Sambangi Amien Rais dan Cak Imin

Setelah Surya Paloh, Pimpinan MPR Akan Sambangi Amien Rais dan Cak Imin

Nasional
Temui Surya Paloh, Pimpinan MPR Sebut Demokrasi Indonesia Tersesat di Pola Transaksional

Temui Surya Paloh, Pimpinan MPR Sebut Demokrasi Indonesia Tersesat di Pola Transaksional

Nasional
Pihak Pegi Klaim Jadi Korban Salah Tangkap, Komisi III Tak Bisa Intervensi Kasus Vina Cirebon

Pihak Pegi Klaim Jadi Korban Salah Tangkap, Komisi III Tak Bisa Intervensi Kasus Vina Cirebon

Nasional
UU Kesejahteraan Ibu dan Anak Disahkan, Suami Bisa Cuti 5 Hari Dampingi Persalinan

UU Kesejahteraan Ibu dan Anak Disahkan, Suami Bisa Cuti 5 Hari Dampingi Persalinan

Nasional
RUU KIA Disahkan, Ibu Bekerja Berhak Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan

RUU KIA Disahkan, Ibu Bekerja Berhak Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan

Nasional
Jokowi Resmikan Dimulainya Pembangunan Universitas Gunadarma di IKN

Jokowi Resmikan Dimulainya Pembangunan Universitas Gunadarma di IKN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com