Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekor Kasus Covid-19 Dinilai Jadi Peringatan Serius bagi Penyelenggara Pilkada

Kompas.com - 30/11/2020, 15:11 WIB
Sania Mashabi,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini mengatakan, penambahan kasus harian Covid-19 yang beberapa hari ini terus mencapai rekor harus dijadikan peringatan bagi penyelenggara Pilkada 2020.

Sebab, menurut dia, pada saat hari pelaksanaan Pilkada akan ada sekitar 100 juta pemilih yang akan datang ke masing-masing tempat pemungutan suara (TPS).

"Itu harus jadi peringatan serius bagi pemerintah, pemda, dan penyelenggara pilkada," kata Titi kepada Kompas.com, Senin (30/11/2020).

"Sebab pada 9 Desember nanti akan ada 100 juta lebih pemilih yang akan mendatangi dan berkumpul di TPS," lanjut dia.

Baca juga: KPU: Jika Disiplin, Insya Allah Penularan Covid-19 di Pilkada Bisa Kita Hindari

Titi mengingatkan kedispilinan penerapan protokol kesehatan di Pilkada 2020 harus dipastikan oleh penyelenggara pemilu untuk diterapkan dengan baik oleh pemilih.

Ia mengatakan penerapan protokol kesehatan di Pilkada 2020 adalah sesuatu yang mutlak untuk dilaksanakan.

"Apalagi masyarakat kita sangat guyub dan komunal, jangan sampai karena itu menjadi lentur dalam menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.

Titi juga meningatkan kemungkinan adanya pemilih yang datang dari zona merah ke zona hijau.

Oleh karena itu, ia berharap semua penerapan protokol kesehatan saat pemilihan bisa terjamin dilakukan dengan baik.

"Sosialisasi protokol kesehatan dan upaya memastikan kepatuhan semua pihak baik saat menuju TPS, menunggu untuk masuk dalam TPS, saat menggunakan hak pilih di dalam TPS," ungkapnya.

"Maupun saat selesai menggunakan hak suara harus dijamin betul benar-benar diketahui dan dilaksanakan baik oleh pemilih, seluruh penyelenggara, maupun mereka yang jadi bagian dari para calon," ucap dia.

Diketahui, penularan Covid-19 masih terjadi di Indonesia. Hal ini terbukti dari terus bertambahnya masyarakat yang terinfeksi virus ini.

Bahkan, pada Minggu (29/11/2020), Indonesia mencatatkan rekor penambahan harian kasus positif Covid-19.

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, bertambah 6.267 kasus Covid-19 dalam kurun waktu 24 jam, yakni selama 28 hingga 29 November.

Baca juga: Bawaslu Klaim Kasus Covid-19 di Daerah yang Gelar Pilkada Cenderung Turun

Dengan demikian, sampai saat ini tercatat ada 534.266 kasus Covid-19 di Tanah Air.

Angka tersebut merupakan penambahan paling tinggi sejak kasus pertama Covid-19 diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Berdasarkan catatan Kompas.com, rekor penambahan pasien harian tertinggi sebelumnya terjadi pada 27 November dengan 5.828 kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com