Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bilik Swab Test Covid-19 Karya UI Raih Penghargaan Kementrian PANRB

Kompas.com - 26/11/2020, 19:07 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bilik swab tes Covid-19 karya Universitas Indonesia (UI) memenangkan penghargaan sebagai Top 21 Inovasi Pelayanan Publik Penanganan Covid-19 pada gelaran Top Inovasi Pelayanan Publik Kementerian PANRB, Rabu (25/11/2020).

Hasil inovasi sivitas akademika UI dari multidisiplin ilmu tersebut meraih penghargaan untuk kategori ketangguhan massal.

Dikutip dari siaran pers, Kamis (26/11/2020), Bilik Test Swab (Swab Test Chamber) Covid-19 buatan UI tersebut didesain untuk menjaga keamanan tenaga kesehatan dalam pengambilan sampel saat melakukan tes menggunakan polymerase chain reaction (PCR).

Baca juga: UI Bikin Bilik Swab Test, Kurangi Risiko Tenaga Medis Terpapar Corona

Bilik tes tersebut juga aman bagi tenaga kesehatan dan pasien tes berikutnya karena dilengkapi dengan disinfektan dan ultraviolet.

Sementara itu, untuk tenaga medis berkomunikasi dengan pasien di luar, bilik tersebut juga dilengkapi sistem penerangan dan audio.

"Kami mengerahkan semua sumber daya untuk membantu pemerintah dan masyarakat mengatasi pandemi Covid-19," ujar Rektor UI Ari Kuncoro.

Ari mengatakan, seluruh riset dan inovasi digencarkan untuk kemandirian produksi dalam negeri soal alat kesehatan, obat-obatan dan terapi, serta penunjang kesehatan lainnya.

Adapun inovasi Bilik Test Swab tersebut dilakukan oleh para dokter di Fakultas Kedokteran (FKUI), insinyur di Fakultas Teknik (FTUI), dan para akademisi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB UI), yang bekerja sama dengan Rumah Sakit UI (RSUI).

Baca juga: Lindungi Tenaga Medis, Tim Peneliti UI Buat Bilik Swab Test Covid-19

Pembuatan bilik swab tersebut memperoleh dukungan pendanaan inovasi pada Program Pendanaan Perancangan dan Pengembangan Purwarupa (P5) dari Direktorat Inovasi dan Science Techno Park (DISTP UI).

Sementara itu, penyerahan piagam penghargaan diserahkan oleh Kepala BNPB Doni Monardo kepada Wakil Rektor UI bidang Riset dan Inovasi Nurtami.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com