Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri PPPA: Jangan Biarkan Perempuan Terus Terjebak Pilihan Menikah atau Meniti Karier

Kompas.com - 25/11/2020, 15:57 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengingatkan agar tidak ada lagi pihak yang membiarkan perempuan terjebak dalam pilihan.

Pilihan yang dimaksud adalah pilihan antara menikah atau meniti karier sebagaimana yang sering dipermasalahkan masyarakat.

"Jangan biarkan perempuan terus terjebak dalam pilihan antara menikah atau meniti karier," ujar Bintang saat memberi sambutan di acara webinar Peringatan Hari Ibu secara daring, Rabu (25/11/2020).

Bintang mengatakan, saat ini banyak yang menilai bahwa seolah-olah jika perempuan menikah maka ruangnya untuk berkontribusi secara ekonomi akan hilang.

Baca juga: Keuntungan Industri 4.0 bagi Perempuan Bekerja

Sementara jika ia memilih untuk meniti karier, maka ia tidak mempunyai peran lagi dalam mengawal tumbuh kembang anak untuk menciptakan generasi unggul yang berkualitas.

"Dalam kehidupan bermasyarakat sosok perempuan yang mandiri secara ekonomi bahkan dapat menjadi pahlawan ekonomi keluarga melalui usaha yang digelutinya apalagi dalam masa-masa sulit ini," kata Bintang.

Selain itu, kata dia, para perempuan yang mandiri secara ekonomi berperan dalam melaksanakan fungsi ekonomi keluarga.

Dengan demikian, keluarga pun menjadi lebih harmonis, setara, dan sejahtera.

Baca juga: Ibu Bekerja Rentan Alami Stres Kronik

Oleh karena itu, Bintang pun berpesan kepada perempuan-perempuan Indonesia untuk tetap berkarya.

"Karena karya perempuan tak hanya bermanfaat bagi diri sendiri mereka, tetapi juga keluarga dan bangsa," kata dia.

"Selama ini banyak perempuan yang termarginalkan dianggap tidak bisa, padahal mereka hanya tidak diberikan akses dan dukungan yang cukup," lanjut Bintang.

Bintang pun berharap adanya kolaborasi dari pemerintah, lembaga masyarakat, dunia usaha, dan media seluruh tantangan perempuan akibat kontruksi sosial yang merugikan mereka dapat dihadapi.

Baca juga: Ibu Bekerja Jangan Merasa Bersalah karena…

Selain itu, kata dia, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 juga telah menjamin hak yang sama bagi laki-laki dan perempuan.

Pasalnya, komposisi penduduk Indonesia antara laki-laki dan perempuan memiliki persentase yang hampir setara.

Namun faktanya, kata dia, masih terjadi ketimpangan antara laki-laki dan perempuan yang terlihat dari indeks pembangunan manusia (IPM), indeks pembangunan gender (IPG), dan indeks pemberdayan gender (IDG).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com