Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Aktif Harian Covid-19 di DKI Jakarta Mengalami Kenaikan

Kompas.com - 24/09/2020, 17:55 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, kasus aktif harian Covid-19 terus mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir. Saat ini, rata-rata kasus aktif harian Covid-19 di DKI sekitar 13.000 kasus.

Kasus aktif adalah pasien yang dinyatakan positif Covid-19 dan sedang menjalani perawatan.

"Yang meningkat saat ini adalah kasus aktif harian. Nah kasus aktif harian ini mengalami peningkatan dari hari ke hari," ujar Widyastuti dalam gelar wicara yang ditayangkan melalui kanal YouTube BNPB, Kamis (24/9/2020).

Baca juga: UPDATE 24 September: Kasus Baru Covid-19 di 31 Provinsi, Tertinggi DKI Jakarta

 

"Dulu awal september kita masih di kisaran angka 9.000-an atau 10.000an kasus aktif. Sekarang sehari itu yang kasus aktif 13.000-an," tutur dia.

Sementara itu, jumlah keseluruhan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di DKI Jakarta lebih dari 66.000 kasus.

Angka tersebut berdasarkan pencatatan sejak Maret hingga saat ini.

Namun, kata Widyastuti, tingkat kesembuhan pasien dari Covid-19 di DKI Jakarta hingga saat ini mencapai 77 persen.

"Ini kabar positifnya. Jadi kita harap dengan semakin baiknya kesadaran masyarakat dengan didampingi pelayanan kesehatan, maka kami harap kasus sembuh kian naik," kata Widyastuti.

Baca juga: UPDATE: Bertambah 4.634, Rekor Kasus Harian Covid-19 Tertinggi Selama Pandemi

 

Widyastuti juga menyampaikan rata-rata pemeriksaan atau testing untuk mendiagnosis kasus positif Covid-19 dalam sepekan di DKI Jakarta sebanyak 50.000-60.000 tes.

Dari angka testing ini, didapatkan jumlah orang dengan hasil tes positif Covid-19 (positivity rate) sebesar 12 persen.

Menurut Widyastuti, pihaknya ingin menurunkan angka positivity rate tersebut.

"Kami pun ingin menurunkan angka kematian dan terus meningkatkan angka kesembuhan," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com