Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri Sebut Ada Daerah Klaim Zona Hijau, tapi Ternyata Tak Pernah Tes Covid-19

Kompas.com - 03/09/2020, 12:13 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkapkan, ada daerah yang mengklaim berstatus zona hijau. Ternyata itu dikarenakan tak pernah ada tes Covid-19 di daerah tersebut.

Hal ini disampaikannya saat menggelar rapat koordinasi secara daring bersama pemda, BPKP dan jajaran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) pada Kamis (3/9/2020).

Menurut Tito, jajaran pengawas internal perlu mencermati kondisi seperti itu.

"Ini yang perlu diawasi teman-teman, daerah-daerah yang kapasitasnya rendah, testingnya masih rendah, tidak punya PCR lalu bangga dengan warna hijau karena tidak ada kasus," ujar Tito sebagaimana dikutip dari siaran langsung rapat daring yang ditayangkan saluran YouTube Kemendagri, Kamis.

Baca juga: Saat Mendagri Geram Tahu Kepala Daerah Sepelekan Protokol Kesehatan

"Setelah kita cek, bukan tidak ada kasus, tetapi testingnya tidak ada. Padahal penyebaran mungkin terjadi," lanjutnya menegaskan.

Merujuk kepada hal ini, Tito meminta jajaran pengawas intern mau ikut mendorong kemampuan testing Covid-19 di daerah-daerah itu.

Daerah juga perlu didorong agar mampu melakukan tes real-time PCR untuk mendiagnosa pasien.

"Bisa dengan menyiapkan laboratorium yang baik. Bisa permanen atau bisa juga mobile," katanya.

Baca juga: Kondisi Jakarta 5 Bulan Pandemi Covid-19: Tak Ada Zona Hijau, Warga Tetap Malas Pakai Masker

Selain itu, daerah juga perlu membagikan masker kepada masyarakat.

Anggaran untuk pengadaan masker bisa diambilkan dari realokasi APBD masing-masing daerah.

"Bisa juga dengan mengajak pihak ketiga untuk membantu pengadaan masker. Kumpulkan masker lalu bagikan ke masyarakat," tutur Tito.

"Jadi jangan hanya sekedar membuat spanduk ayo pakai masker. Pembagian kepada masyarakat yang kurang mampu juga perlu dilakukan," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com