Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil: Kalau Tak Mau Lockdown atau PSBB Lagi, Pakai Masker!

Kompas.com - 11/08/2020, 14:44 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan, penggunaan masker sama efektifnya dengan karantina wilayah (lockdown) dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.

"Kami mempercayai sebuah kajian dari Goldman Sachs. Kajiannya adalah lockdown dengan pakai masker itu sama-sama menurunkan tingkat penularan, tetapi kalau lockdown ada korban ekonomi sosial," kata pria yang biasa dipanggil Emil itu saat menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo di Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8/2020).

Kedatangan Presiden tersebut dimuat dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Baca juga: Razia Masker di Pekanbaru, Pelanggar Pilih Alternatif Selain Denda

Emil pun mengingatkan masyarakat untuk memakai masker. 

"Kalau pakai masker tidak. Maka keyakinan itu saya sampaikan sok kalau mau tidak lockdown atau PSBB lagi cuma satu, memakai masker, kira-kira begitu," ucap Emil.

Ia mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah menerapkan sanksi administratif bagi masyarakat yang kedapatan tak menggunakan masker di ruang publik.

Menurut dia, kepatuhan masyarakat dalam mengenakan masker meningkat setelah dikeluarkannya sanksi administratif berupa denda tersebut.

"Kemarin kasat mata saya lihat ada peningkatan. Saya hanya merazia 20-30-an persen yang tidak pakai masker dan setengah dari yang tidak pakai masker itu ternyata bawa masker," ucap Emil.

Baca juga: Ridwan Kamil: Penduduk Hampir 50 Juta, Jabar Paling Rawan Covid-19

Menurut Emil, warga ada yang sebenarnya membawa masker tetapi memang tidak disiplin sehingga tidak menggunakan masker.

"Alasannya kalau nanti ditagih saja saya perlihatkan. Jadi ada dua tipe, yang memang tidak disiplin tapi ada juga yang paham tapi malas kira-kira (menggunakan masker)," kata mantan Wali Kota Bandung itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com