Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Cyrus Network: 31,1 Persen Responden Sangat Setuju RUU Cipta Kerja Solusi Perbaikan Ekonomi

Kompas.com - 27/07/2020, 19:12 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rancangan undang-undang (RUU) cipta lapangan kerja dinilai menjadi solusi perbaikan ekonomi di Tanah Air setelah pandemi Covid-19.

Hal tersebut merupakan salah satu kesimpulan dari hasil survei Cyrus Network yang dipaparkan Pengamat Kebijakan Publik Untirta Riswanda, dalam rilis survei nasional bertajuk Penilaian Publik terhadap RUU Cipta Kerja dan Penanganan Dampak Covid-19 secara daring, Senin (27/7/2020).

"Polemik RUU cipta lapangan kerja, 31,1 responden sangat setuju RUU tersebut solusi perbaikan ekonomi setelah pandemi dan 30,6 setuju," ujar Riswanda dalam paparannya.

Meskipun demikan, ada sebanyak 26,0 persen responden tak setuju dan 12,3 sangat tak setuju bahwa RUU cipta lapangan kerja akan menjadi solusi perbaikan ekonomi setelah pandemi Covid-19.

Baca juga: Survei Cyrus Network: 53,3 Responden Sangat Puas dengan Kinerja Jokowi dalam Pemulihan Ekonomi

Secara umum, kata dia, responden juga memiliki persepsi yang cukup baik terhadap RUU cipta kerja.

Misalnya, dalam kategori RUU cipta kerja meningkatkan keterampilan pekerja Indonesia, sangat disetujui oleh 46,0 persen responden dan 25,4 persen responden setuju.

Sementara yang tidak setuju mencapai 17,3 persen dan 11,3 persen menyatakan sangat tidak setuju.

"Secara umum, sebanyak 41,2 persen responden juga yang sangat setuju terhadap isi RUU cipta kerja dan 29,0 persen setuju," kata dia.

Baca juga: Survei Cyrus Network: 36,8 Persen Responden Sangat Puas dengan Upaya Pemerintah Atasi Covid-19

Selanjutnya terkait RUU cipta lapangan kerja yang pro terhadap pertumbuhan ekonomi, sebanyak 39,8 persen responden sangat setuju dan 32,0 persen setuju.

Kemudian yang tidak setuju ada 15,4 persen responden dan 12,9 persen responden sangat tidak setuju.

Sebanyak 40,9 persen responden juga sangat setuju bahwa RUU cipta kerja pro terhadap penciptaan lapangan kerja, 28,9 persen setuju, 17,8 persen tidak setuju, dan 12,4 persen sangat tidak setuju.

Adapula 41,1 persen responden sangat setuju bahwa RUU cipta kerja pro terhadap investasi.

Sebanyak 31,1 persen responden setuju, 16,6 persen tidak setuju, dan 11,2 persen sangat tidak setuju.

Baca juga: Survei Cyrus Network: 54,1 Persen Responden Sangat Setuju Sekolah Dibuka Kembali

Kemudian 35,5 persen sangat setuju bahwa RUU cipta kerja pro terhadap pengusaha dan 38,3 persen sangat setuju pro terhadap pekerja.

Menanggapi hasil tersebut, Politisi Golkar yang juga Wakil Komisi VIII DPR RI Ace Hssan Syadzily mengatakan, respons publik terhadap RUU Cipta Kerja sangat positif.

"Di samping karena pemerintah punya desain yang sangat besar, 2045 nanti agar kita bisa keluar dari persoalan ekonomi juga memang fakta yang dihadapi saat ini kita masih alami bottle neck di berbagai aspek ekonomi," katanya.

Salah satu yang manfaat RUU cipta kerja adalah mengenai perizinan yang tumpang tindih, birokrasi berbelit, peningkatan kemudahan berusaha.

Kemudian porsi besar terhadap peningkatan UMKM, berbagai persoalan yang menjadi masalah bagi iklim investasi dan dunia kerja yang tidak sehat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Nasional
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com