Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jambi Catat Kasus Pertama, Pasien Meninggal akibat Covid-19 Ada di Semua Provinsi

Kompas.com - 06/07/2020, 17:16 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memperlihatkan bahwa pasien Covid-19 yang meninggal dunia hingga Senin (6/7/2020) kini sudah tersebar di 34 provinsi.

Artinya, kini seluruh provinsi di Indonesia sudah memiliki catatan kasus kematian akibat Covid-19.

Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 hingga Senin pukul 12.00 WIB, angka kematian yang tersebar di seluruh Indonesia itu karena Provinsi Jambi baru saja mencatatkan kasus kematian pertama terkait Covid-19.

Ada satu pasien Covid-19 yang meninggal di Jambi. Jumlah tersebut merupakan satu dari 70 pasien Covid-19 yang meninggal pada periode 5-6 Juli 2020.

Adapun, jumlah pasien meninggal dunia akibat Covid-19 kini mencapai angka 3.241 orang.

"Kasus meninggal dunia hari ini bertambah 70 orang sehingga jumlahnya menjadi 3.241 orang," ujar Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di BNPB, Senin(6/7/2020).

Baca juga: UPDATE 6 Juli: Tambah 70, Pasien Covid-19 Meninggal Capai 3.241 Orang

Yurianto mengatakan, dibandingkan angka kematian global, angka kematian di Indonesia masih di atas rata-rata, yakni, 5,0 persen.

Sementara angka rata-rata kematian global adalah 4,47 persen.

"Angka ini terus dinamis dengan semkain banyak ditemukan kasus yang mampu kita isolasi dan dirawat dengan baik, maka angka kematian ini nanti akan turun, persentasenya juga akan turun," kata dia.

Secara keseluruhan, jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air sudah mencapai 64.958 orang.

Baca juga: UPDATE: Bertambah 1.209, Total Ada 64.958 Kasus Covid-19 di Indonesia

Jumlah tersebut didapatkan setelah terdapat penambahan kasus positif sebanyak 1.209 orang.

Tak hanya itu, dari jumlah keseluruhan itu pula terdapat penambahan pasien sembuh sebanyak 814 orang sehingga total menjadi 29.919 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com