Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Doni Monardo: Sampai Hari Ini Covid-19 Belum Berakhir

Kompas.com - 23/06/2020, 16:26 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengingatkan, wabah virus corona (Covid-19) belum berakhir, meski pemerintah mulai menerapkan fase kenormalan baru atau new normal.

Pasalnya, menurut Doni, saat ini banyak masyarakat yang menganggap pandemi Covid-19 sudah berakhir.

"Beberapa di antara mereka menganggap ini sudah normal lagi, sehingga mereka merasa Covid-19 ini sudah selesai. Dan bahwa sampai hari ini, Covid-19 belum berakhir," kata Doni dalam rapat kerja dengan Komisi VIII di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/6/2020).

Baca juga: Doni Monardo: Sektor Pendidikan Dibuka Paling Akhir Saat New Normal

Doni mengatakan, anggapan masyarakat itu harus diluruskan melalui kampanye dan sosialisasi terkait penanganan Covid-19.

Masyarakat harus diingatkan bahwa taat pada protokol kesehatan Covid-19 merupakan bagian dari ibadah.

"Senantiasa harus kita kampanyekan setiap detik, menyampaikan pesan kepada masyarakat untuk taat pada protokol kesehatan adalah ibadah. Karena kalau ini bisa disampaikan dan rakyat mau menuruti, maka bisa menghindari risiko," ujarnya.

Baca juga: Di Depan Jokowi, Doni Monardo Buka-bukaan soal Kurangnya Dokter Spesialis Paru

Doni juga mengimbau pemerintah daerah agar menggunakan bahasa lokal atau daerah dalam mengkampanyekan protokol kesehatan, seperti mengenai imbauan jaga jarak, menggunakan masker dan mencuci tangan dengan sabun.

"Kami mengajak seluruh komponen masyarakat di seluruh daerah untuk bisa menjelaskan tentang Covid-19 ini dengan menggunakan bahasa lokal dan bahasa daerah, rakyat kita tidak tahu itu apa itu physical distancing, apa itu sosial distancing, bahkan sekarang apa itu new normal," ucapnya.

Doni mengatakan, jika satu orang saja dapat melindungi dirinya dari Covid-19, maka orang itu juga dapat melindungi lingkungannya.

Kemudian ia mengingatkan, orang-orang yang memiliki penyakit penyerta sangat rentan tertular virus corona dan memiliki risiko kematian yang tinggi.

"Kelompok yang rentan adalah orang-orang yang punya penyakit penyerta. Dari data yang kami kumpulkan, risiko kematiannya sangat tinggi, terutama mereka yang punya hipertensi, punya diabetes, ginjal, jantung, kanker, dan penyakit paru," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com