Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Santri Wajib Tes PCR, Wapres: Pesantren di Era New Normal Harus Aman

Kompas.com - 08/06/2020, 19:10 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebutkan pesantren yang akan kembali berkegiatan di era kenormalan baru atau new normal harus dipastikan steril dan aman terlebih dahulu sebelum menerima santri.

Seluruh santri yang akan masuk, kata dia, wajib menjalani tes polymerase chain reaction (PCR) terlebih dahulu untuk memastikan mereka bebas Covid-19.

Oleh karena itu, pemerintah pun akan menyiapkan bantuan untuk pesantren-pesantren tersebut agar kembali berkegiatan di era new normal tanpa menjadi pusat penularan Covid-19 yang baru.

"Pemerintah akan menyiapkan untuk membantu pesantren, supaya sebelum santri masuk itu pesantren disterilkan dulu, aman dulu, kemudian santri-santri masuk pun dilakukan tes PCR sehingga mereka sudah aman," kata Ma'ruf dalam konferensi pers melalui telekonferensi, Senin (8/6/2020).

Baca juga: Santri Kembali ke Pesantren Usai 12 Juni, Wajib Bawa Surat Sehat dari Puskesmas

Tak hanya itu, para santri tersebut juga harus dipandu untuk tetap menjalankan protokol kesehatan selama di dalam pesantren.

Protokol itu antara lain menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.

Bahkan agar lebih aman, kata Ma'ruf para santri itu pun dilarang keluar dari pesantren dan menghindari bertemu dengan pihak lain.

Jika bertemu pun, physical distancing harus tetap dijaga. Ini termasuk pihak pesantren yang membatasi orang dari luar untuk masuk ke pesantren tersebut.

"Ini nanti akan kami rumuskan supaya benar-benar sebelum masuk sudah steril, kalau sudah masuk mereka sudah aman. Mereka juga seterusnya terjaga dari penularan Covid-19-nya," kata dia.

Baca juga: Pemerintah Siapkan Rencana New Normal, PKB Minta Kondisi Pesantren Diperhatikan

Namun bagi pondok yang sudah terlebih dahulu membuka pesantrennya, maka pihaknya akan meminta Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di daerah untuk memandu dan mengamankannya.

"Caranya nanti akan dibicarakan seperti apa, supaya mereka yang berada di pesantren dilakukan pemeriksaan intensif agar tak ada yang bawa Covid-19 ke dalam pesantren," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com