Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Covid-19, Merry Riana: Jangan Lengah, Jangan Kasih Kendor!

Kompas.com - 18/05/2020, 12:03 WIB
Sania Mashabi,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Motivator Merry Riana mengingatkan agar masyarakat Indonesia tidak melonggarkan upaya pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19).

Hal ini perlu dilakukan agar kondisi pandemi Covid-19 di Tanah Air semakin membaik.

"Hati-hati saya bilang kepada anda semua situasi kita memang membaik, tapi situasi kita belum baik sepenuhnya," kata Merry dalam konferensi persnya di Graha BNPB, Jakarta, Senin (18/5/2020).

"Membaik bukan berarti baik sepenuhnya. Jangan lengah, jangan kasih kendor," sambung dia.

Baca juga: Adaptasi atas Normal Baru dalam Pandemi Corona

Merry mengatakan, kondisi yang membaik dari Indonesia saat ini disebabkan oleh perilaku masyarakat yang disiplin melakukan pembatasan fisik (physical distancing) dan menaati semua kebijakan pemerintah.

Oleh karena itu, ia berharap masyarakat bisa terus disiplin dan mematuhi anjuran pemerintah terkait pencegahan Covid-19.

"Dengan kedisiplinan kita untuk tetap berada di rumah menjaga social distancing dan kebijakan-kebijakan lainnya yang kita taati mangkanya sampai hari ini kita melihat ada kemajuan ada kebaikan," ujar dia.

Merry juga menilai sekarang adalah waktu yang tepat untuk terus meningkatkan kedisiplinan.

Baca juga: Ikuti Arahan Menteri BUMN, PT KAI Siapkan Skenario The New Normal

Serta berusaha hidup dengan tingkat kondisi normal yang baru dengan tetap berada di rumah, selalu memakai masker saat keluar rumah, dan rajin cuci tangan.

"Ini waktunya kita untuk meningkatkan disiplin kita. Don't go back to normal. Karena enggak pernah ada back to normal. This is the new normal," ucap Merry.

Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menegaskan soal hidup berdamai dengan virus corona, sebagaimana sempat dibicarakan Presiden Joko Widodo.

Menurut Yuri, hidup damai dengan virus corona artinya beradaptasi dengan pola hidup baru dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat.

Baca juga: New Normal Bukan Hanya Urusan Cuci Tangan seperti Penjelasan Yurianto

"Berdamai bukan menyerah, tapi kita harus beradaptasi untuk mengubah pola hidup kita dengan menjalankan protokol kesehatan yang ketat, benar, disiplin," kata Yuri dalam konferensi pers dari Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (16/5/2020).

Berdasarkan laporan World Health Organization (WHO), kata Yuri, virus corona tidak akan hilang dalam sekejap.

Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya mengubah perilaku diri demi menjaga kesehatan.

"Ini permasalahan yang akan menimpa seluruh negara. Maka, saatnya kita sekarang mengubah perilaku kita untuk hidup dalam kondisi bumi yang masih terancam dengan kondisi Covid-19," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com