Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendaftaran Relawan Non-medis Covid-19 Ditutup hingga 3 Mei 2020

Kompas.com - 29/04/2020, 15:14 WIB
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendaftaran relawan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk bagian non-medis ditutup sementara hingga Minggu (3/5/2020).

Demikian disampaikan Koordinator Relawan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Andre Rahadian melalui siaran langsung di akun YouTube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rabu (29/4/2020).

“Untuk sementara mulai hari ini sampai hari Minggu ditutup dulu, dan akan kita buka lagi hari Senin pendaftaran untuk relawan non-medis,” ungkap Andre.

Baca juga: Hingga 29 April, 28.900 Orang Mendaftar sebagai Relawan Covid-19

Ia mengatakan, pihaknya akan memperbaiki mekanisme pendaftaran serta memperbarui klasifikasi.

Alasan lainnya adalah pihaknya masih membutuhkan relawan medis.

“Karena tadi kebutuhan lebih banyak di medis dan untuk non-medis kita akan lakukan klasifikasi ulang, kita perbaiki mekanisme pendaftaran,” ujarnya.

Harapannya, proses penerimaan relawan menjadi lebih terdata dan mereka dapat segera bertugas.

Menurut Andre, hingga Rabu hari ini, 28.900 orang sudah mendaftar sebagai relawan dari seluruh Indonesia.

Dari jumlah tersebut, relawan medis berjumlah 5.500 orang dan sisanya merupakan relawan non-medis.

Mengingat situasi saat ini adalah pandemi, Andre mengaku masih membutuhkan relawan medis. Apalagi, tak semua relawan yang mendaftar memenuhi kriteria untuk bertugas.

“Dari 5.500 yang sudah ada, setelah kita seleksi lagi, mungkin yang siap sampai saat ini ada 2.500-3.000, jadi enggak sesuai semua yang mendaftar,” ujarnya.

Baca juga: Pemprov DKI Coret Anggaran Rehab Lebih dari 100 Sekolah, Dialihkan untuk Covid-19

Menurutnya, para calon relawan yang tidak lolos seleksi dapat disebabkan tidak memenuhi ketentuan administrasi, misalnya surat izin keluarga. Surat tersebut dibutuhkan mengingat masa tugas relawan medis minimal satu bulan.

Bagi calon relawan medis, mereka juga harus lolos seleksi sertifikasi serta medical check-up.

Sementara itu, relawan non-medis juga harus mengikuti pelatihan terlebih dahulu sebelum bertugas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com