JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Relawan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Andre Rahadian mengatakan, hingga Rabu (29/4/2020), 28.900 orang sudah mendaftar sebagai relawan dari seluruh Indonesia.
“Sejak kita buka pendaftaran empat minggu lalu, per hari ini, sudah ada 28.900 yang terdaftar, itu 5.500 relawan medis dan sisanya non-medis,” kata Andre melalui siaran langsung di akun Youtube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rabu.
Baca juga: Hasil Rapid Test yang Digelar Relawan Sandiaga: 28 Orang Reaktif
Ia menuturkan, divisi yang paling banyak diminati relawan non-medis yakni logistik dan administrasi umum.
Nantinya, relawan di bidang logistik akan bertugas mendistribusikan bantuan.
Kendati demikian, mengingat situasi saat ini adalah pandemi, Andre mengaku masih membutuhkan relawan medis
. Sebab, tak semua relawan yang mendaftar memenuhi kriteria untuk bertugas.
“Dari 5.500 yang sudah ada, setelah kita seleksi lagi, mungkin yang siap sampai saat ini ada 2.500-3.000, jadi enggak sesuai semua yang mendaftar,” ujar dia.
Menurut dia, para calon relawan yang tidak lolos seleksi dapat disebabkan tidak memenuhi ketentuan administrasi, misalnya surat izin keluarga.
Surat tersebut dibutuhkan mengingat masa tugas relawan medis minimal satu bulan.
Bagi calon relawan medis, mereka juga harus lolos seleksi sertifikasi serta medical check-up.
Baca juga: Cerita Javas, Mahasiswa Nonmedis Relawan Covid-19 di RSUI: Enggak Bayangin Pakai APD Lengkap
Sementara itu, relawan non-medis juga harus mengikuti pelatihan terlebih dahulu sebelum bertugas.
“Jadi sebelum kita menempatkan atau meminta relawan (non-medis) ini untuk bekerja di lapangan, kita lakukan training, satu modul, setelah itu kita kasih surat tugas dan ada loaksinya dimana relawan ini bisa membantu,” tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.