Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien yang Meninggal di Cianjur Ternyata Positif Covid-19, Ini Penjelasan Pemerintah

Kompas.com - 16/03/2020, 23:14 WIB
Sania Mashabi,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto memberikan penjelasan terkait hasil pemeriksaan pasien positif Covid-19 yang meninggal di Cianjur.

Padahal, pada pemeriksaan sebelumnya warga tersebut dinyatakan negatif Covid-19.

"Ya ini sesuatu yang berjalan sesuai dengan dinamika penyakitnya. Tidak semua orang yang diperiksa langsung positif enggak," kata Yuri saat konferensi pers, Senin (16/3/2020).

Baca juga: 4 Fakta Penting Meninggalnya Pasien Suspect Corona di Cianjur, Negatif Covid-19

"Yang sering terjadi negatif tapi kok gejala klinisnya masih periksa lagi, baru ketemu positif. Jadi enggak bisa sekali diperiksa. Ini pemeriksaan serial," lanjutnya.

Menurut Yuri, wajar jika pasien pria tersebut baru terdeteksi mengidap Covid-19 setelah beberapa kali diperiksa.

Ia bahkan mencontohkan salah satu warga di Vietnam baru terdeteksi mengidap Covid-19 setelah menjalani tujuh kali pemeriksaan.

"Karena negatif itu bisa juga dimaknai bahwa memang jumlah virusnya belum begitu banyak sehingga mampu untuk bisa kita hitung, bisa dideteksi oleh alat," ungkapnya.

"Oleh karena itu sebenarnya acuan kita sekali lagi penentuan positif negatif tidak diorientasikan tentang bagaimana merawat pasiennya tetapi bagaimana kita mewaspadai tentang kontak dekatnya. Itu yang penting," ucap Yuri.

Sebelumnya, Plt Bupati Cianjur Herman Suherman angkat suara merespon pernyataan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang mengonfirmasi pasien meninggal dunia di Cianjur dinyatakan positif Covid-19.

Pasalnya, Herman sebelumnya pernah menyatakan jika pasien yang meninggal dunia pada 3 Maret 2020 itu negatif terpapar virus corona.

Baca juga: Penjelasan Plt Bupati Cianjur yang Sempat Nyatakan Negatif Atas Pasien Positif Corona

Dikemukakan Herman, pernyataan dirinya saat itu sebatas meneruskan informasi yang disampaikan pemerintah pusat, dalam hal ini pihak Kemenkes RI yang merilis jika pasien tersebut negatif terinfeksi virus corona.

“Setelah ada pengumuman dari pusat itu, kami pun selaku pemerintah daerah bersama forkopimda, kemudian meneruskan informasi itu kepada masyarakat, jika pasien tersebut negatif,” kata Herman saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (16/3/2020).

Status positif pasien tersebut sebelumnya diungkap Ridwan Kamil dalam konferensi pers di Bandung, Minggu (15/3/2020). 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com