Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Virus Corona, MUI Anjurkan Tablig Akbar Ditunda

Kompas.com - 03/03/2020, 16:26 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Majelis Ulama Indonesia menganjurkan agar kegiatan tablig akbar yang mengundang massa ditunda seiring penyebaran virus Corona di Indonesia.

Wakil Ketua Umum MUI Muhyiddin Junaidi mengatakan, tabligh akbar boleh saja digelar asalkan pihak penyelenggara dapat memastikan higienitas lokasi tabligh akbar.

"Sebaiknya ditunda event-event seperti itu kecuali diadakan di tempat yang higienis dan protektif dan highly guaranteed," kata Muhyiddin usai konferensi pers di Gedung MUI, Selasa (3/3/2020).

Baca juga: Waspadai Corona, Disdik DKI Imbau Sekolah Banyak Berdoa hingga Batasi Aktivitas di Luar

Muhyiddin mengatakan, lokasi penyelenggaraan acara tablig akbar mesti dipastikan higienis karena virus Corna cepat menyebar dan tak terdeteksi mata telanjang.

Menurut Muhyiddin, penghentian kegiatan-kegiatan yang mengumpulkan massa merupakan hal wajar di tengah merebaknya virus Corona.

Ia pun mencontohkan penundaan pertandingan sepakbola dan konser musik di sejumlah negara demi mencegah penyebaran virus Corona.

"Itu di Italia, di Inggris, di Iran, bahkan di Iran salat Jumat pun ditunda, ditiadakan, karena mereka khawatir," ujar Muhyiddin.

Muhyiddin pun mengimbau para penyelenggara tablig akbar berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk memastikan higienitas lokasi acara.

"Ya sebaiknya, sebaiknya seperti itu, kiya mengurangi karena event-event terbuka bisa saja terpapar oleh virus tapi kita tidak boleh takut seakan-akan semua kita hentikan," kata Muhyiddin lagi.

Baca juga: Waspadai Corona, Disdik DKI Imbau Sekolah Banyak Berdoa hingga Batasi Aktivitas di Luar

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyatakan tidak akan menerbitkan izin kegiatan yang mengumpulkan banyak orang menyusul adanya dua warga negara Indonesia (WNI) yang positif terinfeksi virus corona.

"Pemprov juga tidak akan mengeluarkan perizinan baru untuk kegiatan perkumpulan orang dalam jumlah yang besar," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (2/3/2020) kemarin.

Selain itu, Anies menyatakan, Pemprov DKI akan meninjau ulang izin kegiatan yang sudah diterbitkan. Anies belum menjelaskan sampai kapan kebijakan itu akan diterapkan.

"Dan yang sudah terlanjur keluar izinnya, akan di-review kembali," kata Anies.

Baca juga: Empon-empon Corona Diburu Warga di Pasar Wage Purwokerto

Diberitakan sebelumnya, pada Senin (2/3/2020) kemarin Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama virus Corona Covid-19 di Indonesia.

Dua warga Depok, seorang ibu (64) dan putrinya (31) positif virus Corona setelah melakukan kontak dengan warga Jepang yang sedang berkunjung ke Indonesia.

Saat ini keduanya diisolasi di Rumah Sakit Pusat Inveksi Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com